WahanaListrik.com | Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional Djoko Siswanto menjadi narasumber pada acara Market Review di strasiun televisi IDX Channel secara daring.
Pria yang akrab disapa Djoksis ini menyampaikan bahwa untuk membendung impor elpiji, DEN telah melakukan beberapa program, yaitu pemanfaatan kompor listrik, produksi Dimethyl Ether (DME), membuat sistem subsidi langsung untuk elpiji 3 kg, meneruskan jaringan gas kota, dan meningkatkan produksi elpiji di dalam negeri.
Baca Juga:
Diajang Adhyaksa Sangihe Expo 2023, PLN Beri Edukasi Kompor Listrik
Program andalan DEN yang telah tertuang dalam Grand Strategi Nasional adalah mendorong pemanfaatan kompor listrik. Tahun 2022 ini, PLN akan memberikan kompor listrik kepada masyarakat secara gratis, yaitu di wilayah Bali sebanyak 1.000 kompor dan di Solo akan dibarengi dengan puncak acara G20.
Program andalan lainnya adalah memproduksi Dimethyl Ether yang berasal dari batubara dan gas. Presiden RI pada awal tahun 2022 ini telah meresmikan pembangunan pabrik Dimethyl Ether di Sumatera Selatan.
“Kompor listrik dan Dimethyl Ether dapat menjadi bargaining power bagi Indonesia karena apabila kita memiliki pembanding atau alternatif lain selain elpiji, maka negara yang menjual elpijinya ke Indonesia tidak akan menaikkan harga elpiji semaunya,” tambah Djoksis.
Baca Juga:
PLN Fokus Program Uji Coba Kompor Listrik
Mantan Dirjen Migas Kementerian ESDM ini mengatakan bahwa Pertamina terpaksa menaikkan harga elpiji non subsidi karena untuk memenuhi kebutuhan elpiji sebesar 70 sampai 80 persen di tanah air, Pertamina melakukan impor. Harga impor elpiji saat ini naik. Oleh karena itu, Pertamina otomatis menyesuaikan harga elpiji non subsidi.
“Bagi masyarakat mampu seharusnya ini tidak ada masalah karena bisa juga sebetulnya apabila masyarakat mampu keberatan membeli elpiji non subsidi, ada alternatif lain yaitu jaringan gas kota atau kompor listrik,” ujar Djoksis.
Perang Rusia-Ukraina merupakan salah satu penyebab harga minyak naik. Kondisi supply terganggu karena aksi perang sehingga harga minyak tinggi.
Formula harga elpiji mengacu kepada harga minyak dunia. Lanjutnya lagi, kondisi ini diharapkan mengalami pemulihan karena menteri-menteri yang tergabung dalam International Energy Agency memutuskan untuk mensupply sebanyak 60 juta barel minyak untuk menstabilkan kembali harga minyak dunia.
Sebagian besar kebutuhan dalam negeri dipenuhi dari impor karena produksi elpiji dalam negeri tidak sampai dengan 2 juta ton per tahun, sedangkan Indonesia butuh 8,4 juta ton per tahun, sehingga kekurangan 6,4 juta ton harus impor.
Elpiji subsidi tidak mengalami kenaikan harga, namun masih belum tepat sasaran. Faktanya 93 persen elpiji yang beredar di masyarakat adalah elpiji ukuran 3 kg.
Dengan kata lain, masyarakat mampu ikut menikmatinya karena masyarakat miskin di Indonesia sekitar 20 persen. Artinya, masyarakat mampu sudah banyak yang beralih dari elpiji non subsidi ke elpiji subsidi.
Strategi tahun 2022 ini untuk terus membatasi impor elpiji adalah kegiatan launching kompor listrik di Bali yang akan dibagikan gratis kepada masyarakat sebanyak 1.000 kompor listrik dan dilanjutkan di Solo pada acara puncak G20.
DEN terus mendukung upaya-upaya tata kelola elpiji yang sedang dilakukan oleh Pemerintah, baik itu distribusi secara tertutup maupun rencana bantuan langsung tunai, jaringan gas kota, kompor listrik, Dimethyl Ether ataupun memproduksi kilang minyak yang baru.
DEN memberikan apresiasi kepada Pertamina yang telah melakukan upaya-upaya maksimal untuk terus memenuhi kebutuhan elpiji dalam negeri. [Tio]