WahanaListrik.com | Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa Indonesia merupakan pasar potensial untuk mobil listrik atau electric vehicle (EV).
Pada kuartal keempat 2021, tercatat kontribusi sektor otomotif terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 22,46 persen.
Baca Juga:
Kontroversi Calon Ketum Golkar: Agung Laksono Tegaskan Bahlil Bukan 'Titipan Istana'
Menurutnya, ini adalah pasar yang bagus bagi PT Perusahaan Listrik Negara (Persero).
“Ini semua pangsa pasar PLN kalau semua bergeser dari BBM ke listrik,” kata dia dalam pameran Indonesia International Motor Show (IIMS) Hybrid 2022 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (31/3/2022).
Untuk mendorong pertumbuhan industri pabrikan kendaraan listrik di Indonesia, pemerintah juga sudah melakukan perubahan aturan pada Perpres Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai untuk Transportasi Jalan.
Baca Juga:
soal Isu Disepakati Jadi Plt Ketum Golkar, Agus Gumiwang Buka Suara
Transisi menuju mobil listrik ini jadi sebuah keharusan. Karena dengan memakai mobil listrik, masyarakat juga bisa lebih berhemat,” ujarnya.
Pemerintah pun sudah memberikan sejumlah instrumen fiskal yang bisa mendorong pertumbuhan kendaraan listrik di Indonesia.
Salah satunya adalah pembebasan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) bagi kendaraan listrik.
Kebijakan tersebut diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 74 Tahun 2021 tentang Perubahan PP Nomor 73 Tahun 2019 tentang Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah Berupa Kendaraan Bermotor yang Dikenai Pajak Penjualan atas Barang Mewah.
“Yang mana di dalamnya tercantum pengenaan tarif berdasarkan tingkat emisi. Kami juga mengenalkan carbon tax, untuk tahap awal PLTU. Tahap berikutnya di sektor otomotif,” imbuhnya.
Sementara itu, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menegaskan, pihaknya mendukung pemerintah untuk mempercepat terbentuknya ekosistem kendaraan listrik.
Caranya, dengan menyiapkan segala infrastruktur pendukung seperti Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU), hingga layanan home charging.
Hingga Februari 2022, total SPKLU yang telah beroperasi secara nasional sebanyak 267 unit di 195 lokasi.
Adapun total SPKLU yang dimiliki PLN sebanyak 120 unit dan tersebar di 92 lokasi.
Sementara untuk home charging, hingga saat ini total pelanggan yang terpasang mencapai 226 pelanggan.
Akhir tahun 2022 ini, PLN menargetkan dapat menghadirkan 580 SPKLU untuk memudahkan para pengguna kendaraan listrik.
“Penambahan seluruh infrastruktur kelistrikan ini merupakan upaya PLN dalam meningkatkan layanan dengan memberikan kemudahan bagi pengguna kendaraan listrik dan untuk menarik minat masyarakat beralih menggunakan kendaraan listrik,” kata dia. [Tio]