WahanaListrik.com | Di tengah melonjaknya gas elpiji, kompor induksi bisa menjadi solusi sebagai energi alternatif.
Kompor dengan daya listrik ini dinilai lebih hemat energi serta ramah lingkungan.
Baca Juga:
PLN dan Pemko Medan Gelar Lomba Masak Pakai Kompor Induksi di Medan Independence Day Festival 2023
Windi (34), warga Kecamatan Tambun Selatan Kabupaten Bekasi mengaku sudah tidak lagi menggunakan kompor gas sejak awal tahun 2019.
Windi memilih beralih menggunakan kompor induksi setelah ada program diskon tambah daya. Windi yang awalnya ragu karena listrik di rumahnya terbatas, yakni hanya 1.300 watt, memberanikan diri karena ada program tersebut.
”Saat itu programnya bagi siapa yang memiliki kompor induksi, ada potongan harga untuk tambah daya. Ya sudah, saya beli kompor induksinya. Sampai kompornya dibawa ke PLN biar bukti. Dan sekarang kepake terus itu kompornya,” ucap dia.
Windi mengaku tertarik menggunakan kompor induksi karena disebut lebih hemat dibandingkan gas elpiji. Selain itu, kompor induksi pun lebih aman tanpa was-was akan ada gas yang meledak.
Baca Juga:
PLN Edukasi Kompor Listrik di Adhyaksa Sangihe Expo 2023
Untuk itu, dia pun menambah listrik di rumahnya dari 1.300 menjadi 3.000 watt. Namun, rupanya meski kompor induksi tidak memerlukan daya besar seperti yang dikhawatirkan.
”Jadi teman saya juga pakai induksi, dia dayanya 1.300 watt sampai sekarang aman, enggak ngejepret. Saya juga setelah dapat info dari tokonya itu tidak masalah wattnya kecil,” katanya.
Windi menggunakan kompor listrik dengan daya 900 watt, satu tungku. Kompor itu digunakan untuk kebutuhan masak sehari-hari.
Hasilnya, dia mengaku tagihan listrik di rumahnya relatif stabil tanpa kenaikan signifikan.
“Justru jadinya tambah daya itu bukan karena kompor tapi alat elektroniknya yang nambah. Kaya AC yang dari satu sekarang dua, terus ada perabotan lain,” ucap dia.
Untuk diketahui, karena cuaca Bekasi relatif panas, pendingin udara sudah menjadi perabotan wajib di setiap rumah.
Dengan banyaknya alat elektronik, Windi mengaku rata-rata tagihan listrik di rumahnya Rp 1.500.000.
“Relatif stabil dari sebelum ada kompor sama sebelum ada kompor, dan ini bisa sangat menghemat pengeluaran,” ungkapnya.
Manager PLN UP3 Bekasi Rahmi Handayani mengatakan, kompor induksi merupakan program yang digulirkan pemerintah secara nasional.
Maka dari itu, setiap masyarakat sebenarnya dapat menikmati program tersebut bahkan bagi mereka yang rumahnya berdaya rendah.
Soalnya, dalam setiap paket pembelian kompor induksi, ada program diskon tambah daya menjadi hanya Rp 150.000. Diskon itu berlaku bagi semua pelanggan.
”Jadi setiap pelanggan bisa memiliki dan menggunakan kompor induksi ini sebenarnya,”kata Rahmi, Jumat (04/03/2022).
Promo ini bisa didapatkan dalam berbagai marketplace dan toko offline di Bekasi.
Saat ini, jumlah pelanggan yang menggunakan kompor induksi melalui promo diskon tambah daya berjumlah 934 pelanggan dengan rincian 117 pelanggan rumah tangga, 117 bisnis dan 55 sosial.
Penggunaan kompor induksi ini, kata Rahmi merupakan bagian dari mengubah kebiasaan masyarakat menjadi hemat energi.
”Maka dari itu kami juga terus mengampanyekan electricfying lifestyle,” paparnya.
Penggunaan kompor induksi merupakan program pemerintah pusat dalam rangka hemat energi. Di Jawa Barat sendiri, penggunaan kompor induksi digalakan dalam program Jabar Smile (Smart ElectrIc Green Lifestyle).
Rahmi juga mengajak kepada masyarakat pelanggan PLN untuk memanfaatkan aplikasi New PLN Mobile yang telah tersedia di Playstore dan Appstore. Saat ini PLN terus melakukan peningkatan kualitas dari sisi layanan dan penggunaan yang lebih user friendly.
”Dengan aplikasi New PLN Mobile, pelanggan lebih mudah mendapatkan informasi dari fitur-fitur seperti mengecek tagihan dan riwayat token, permohonan pasang baru, perubahan daya, penyambungan sementara dan masih banyak lainnya,” imbuhnya. [Tio]