WahanaListrik.com | Investor asal Denmark Danida Sustainable Insfrastruktur Finance (DSIF) bakal membangun pembakit listrik biomassa atau berbahan bakar sampah di Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat.
DSIF akan berkolaborasi dengan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Gerbang NTB Emas (GNE) dalam pembangunan pembangkit.
Baca Juga:
Pemprov Sulteng dan Kanwil Kemenkumham Tingkatkan Koordinasi Demi Pemajuan P5HAM
Direktur Utama PT GNE Samsul Hadi menjelaskan investor sudah melakukan tahap feasibility study atau studi kelayakan selama 6 bulan.
"Studi kelayakan yang dilakukan dari kesiapan lokasi hingga ketersediaan sampah yang menjadi bahan baku pembangkit, jumlah sampah yang dibutuhkan mencapai 600 ton per hari, jumlah tersebut belum mampu dipenuhi oleh Tempat Pembuangan Akhir Regional (TPAR) Kebon Kongok, Lombok Barat, jadi skemanya akan mengoptimalkan pengumpulan sampah hingga desa seperti sampah pertanian," jelas Hadi kepada media pada Minggu (10/7/2022).
Pembiayaan pembangunan pembangkit disiapkan oleh DSIF selaku investor, dan bekerjasama dengan PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI).
Baca Juga:
Bank Indonesia Bali Catat Kenaikan Indeks Keyakinan Konsumen Ekonomi Pulau Dewata September 2024
"Skema pembiayaannya 35 Persen dari hibah dan 65 persen berupa pembiayaan lunak yang pengembaliannya bisa dilakukan setelah 10 tahun pembangkit beroperasi," ujar Samsul.
Kontrak kerjasama dengan investor direncanakan berlangsung selama 20 tahun.
Pembangunan fisik dimulai pada 2023 dan ditargetkan rampung dan beroperasi pada 2025. Pihak investor juga telah berkomunikasi dengan pemerintah pusat, PLN NTB, Pemda NTB untuk memuluskan proyek tersebut.