WahanaListrik.com | Jelang tutup tahun 2021, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati Pertamina Integrated Command Centre (PICC).
Nicke ingin memantau dan memastikan ketersediaan energi Bahan Bakan Minyak (BBM) dan Liquified Petroleum Gas (LPG) di seluruh Indonesia.
Baca Juga:
Pertamina Patra Niaga Salurkan Bantuan ke 7 Posko Erupsi Gunung Lewotobi
Pemantauan ketersediaan energi yang memanfaatkan teknologi digital di PICC Gedung Grha Pertamina, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (31/12/2021) dimulai sejak pukul 19.00 WIB.
Pemantauan tersebut juga dihadiri Direktur Logistik & Infrastruktur Mulyono, Direktur Keuangan Emma Sri Martini, Direktur Strategi, Portofolio & Pengembangan Usaha Iman Rachman, Direktur Penunjang Bisnis Dedi Sunardi, dan Direktur SDM M Erry Sugiharto serta pimpinan unit operasi di seluruh Indonesia secara online.
Pada kesempatan tersebut, Direktur Utama Pertamina memantau operasional perusahaan dari hulu hingga hilir menyapa dan berkomunikasi dengan pimpinan dan pekerja di unit operasi, termasuk pekerja yang bertugas di Terminal BBM terjauh, Pekerja di Lapangan Migas Luar Negeri, dan Awak Kapal yang tengah mengantarkan BBM atau LPG ke seluruh wilayah Nusantara.
Baca Juga:
Pertamina Manfaatkan Potensi Alam untuk Serap Karbon Lewat Dua Inisiatif Terintegrasi
Nicke menyampaikan apresiasi dan dukungan kepada seluruh pekerja yang menjalankan tugas mulia di saat sebagian besar masyarakat sedang merayakan malam menyambut tahun baru 2022 bersama keluarga. Nicke juga mengingatkan agar para pekerja tetap meningkatkan kinerja meski situasi masih dalam pandemi Covid-19.
"Saya ingin ucapkan banyak terima kasih atas semua kerja keras rekan-rekan semua yang jaga pasokan. Tadi sudah ada laporan semua dari hulu, hilir, kilang, kapal dan geothermal. Situasi saat ini masih pandemi, tapi ekonomi mulai menggeliat. Untuk itu, kita tetap jaga protokol kesehatan, tetapi aktifitas usaha tetap harus lebih keras lagi," ujar Nicke.
Sementara itu, Direktur Logistik dan Infrastruktur PT Pertamina (Persero) Mulyono yang juga selaku penanggung jawab Satgas Natal dan Tahun Baru (Nataru) Pertamina mengatakan, tim Satgas Nataru selalu melakukan pemantauan setiap hari dan dilaporkan kondisi di lapangan terjaga. Tim Satgas Nataru juga melakukan pemantauan langsung di lapangan.
"Ternyata yang dilaporkan kawan-kawan di unit itu betul semua kondisinya sangat aman. Saya meninjau depo dan SPBU, semua kondisi aman, dan petugas bekerja dengan baik sehingga tidak ada antrean panjang di lokasi," kata Mulyono.
Pertamina telah melakukan pengamanan stok di seluruh rantai distribusi BBM mulai dari kilang hingga TBBM dan SPBU yang siaga 24 jam. Untuk ketahanan stok BBM nasional jenis gasoline (Pertamax Turbo, Pertamax, Pertalite dan Premium) tercatat berada di atas 20 hari. Sementara ketahanan stok jenis gasoil (Solar, Biosolar, Dexlite dan Pertamina Dex) berada di atas 18 hari. Adapun ketahanan stok Avtur mencapai 36 hari.
Kesiagaan Satgas Nataru di seluruh wilayah Indonesia juga untuk mengantisipasi permintaan BBM yang diperkirakan naik dari rerata normal sebesar 6% untuk gasoline dan gasoil naik sebesar 1,4%.
Pertamina juga telah meningkatkan pengawasan distribusi BBM nasional dengan menggunakan teknologi digital. Seluruh proses distribusi BBM dapat dipantau secara langsung (realtime) melalui PICC dan dashboard digitalisasi SPBU, sehingga stok BBM di setiap wilayah dan SPBU dapat dimonitor dengan akurat dan Pertamina bisa dengan cepat mengirimkan stok BBM jika terjadi lonjakan permintaan.
Selama liburan tahun baru 2022, Pertamina juga menyiagakan infrastruktur distribusi energi meliputi 114 TBBM, 68 Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) dan lebih dari 7.400 SPBU.
Pertamina juga menyiagakan layanan khusus selama liburan tahun baru berupa 1.356 SPBU Siaga di jalur reguler, 65 SPBU Siaga di jalur tol, 219 Motoris atau armada Pertamina Delivery Service (PDS), 144 titik kantong BBM SPBU dan 37 unit Pertashop atau SPBU modular. Layanan di 68 DPPU juga akan terus siaga memenuhi kebutuhan Avtur bagi seluruh maskapai penerbangan. [Tio]