WahanaListrik.com | Menteri BUMN Erick Thohir dalam konferensi pers di Kementerian BUMN resmi merilis pembentukan holding dan sub holding di BUMN Listrik.
Hal ini merupakan bentuk transformasi menyeluruh ditubuh PLN agar kinerjanya semakin membaik.
Baca Juga:
Erick Thohir Bahas Penyertaan Modal Negara 2025 Senilai Rp44,24 Triliun di DPR
Hadir dalam acara ini Wakil Menteri BUMN Pahala Mansuri dan Dirut PLN Darmawan Prasodjo.
Dalam paparannya, Erick menjelaskan, yang pertama adalah sub holding ritel. Sub holding ini hanya akan fokus mengurusi pelayanan ritel seperti konsumen listrik. Ketika fokus konsumen listrik PLN akan dilayani secara baik.
“Di sub holding ritel kita usulkan sejak awal implementasi yang namanya smart meter. Supaya kita melihat daripada ongkosnya akan lebih efisien,” kata Erick, Rabu (19/1/2022)
Baca Juga:
Resmi Jabat Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Perhutani, Ini Profil Sandy Mukhlisin
Yang kedua, adalah sub holding power atau pembangkit. Sub holding ini akan fokus pada pembangkit baik batu bara, energi terbarukan seperti solar, air geothermal dam lainnya.
“Jika ini terjadi, PLN batu bara kita lebur atau ditutup karena ada institusi baru yang melakukan ini secara terkonsolidasi. Dan kita tidak mau justru pengadaan batu bara menjadi birokrasi berkepanjangan, kenapa tidak langsung saja ke pembangkit,” jelasnya
Masih menurut Erick, untuk PLN Pusat berdiri sebagai holding dan mengurus masalah transmisi listrik.