WahanaListrik.com | Mobil Listrik Pertama di Nusa Tenggara Timur kini hadir di Labuan Bajo, Manggarai Barat.
Hal ini selaras dengan hadirnya Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang sudah diresmikan sebelumnya terletak di Kampung Ujung untuk mendukung kegiatan presidensi G20.
Dengan adanya mobil listrik mendukung terwujudnya electrifying lifestyle di masyarakat dan merangsang adanya ekosistem kendaraan listrik bagi para pengusaha, pemda, BOP, dan instansi lainnya untuk beralih kendaraan listrik di kawasan DPSP (Destinasi Pariwisata Super Prioritas) Labuan Bajo.
Baca Juga:
Wuling Motors hadirkan layanan “Worry-Free Bersama Wuling EV” untuk atasi kekhawatiran konsumen
General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Timur, Agustinus Jatmiko mengungkapkan kehadiran mobil listrik di Labuan Bajo ini menjadi showcase penggunaan mobil listrik sebagai salah satu simbol tema utama G20 yakni transisi ke energi bersih.
Selain itu dapat mendukung percepatan terwujudnya ekosistem kendaraan listrik di NTT.
Jatmiko menjelaskan untuk pengisian di SPKLU sendiri biaya pengisian (39 kWh)/mobil dari angka 0% Baterai adalah Rp 110.000, dimana harga per kWh pengisian di SPKLU Fast Charging sebesar Rp 2.466,78/kWh.
Baca Juga:
Uni Eropa Berlakukan Tarif Tinggi Mobil Listrik Buatan China
Lebih lanjut, Jatmiko menjelaskan lama pengisian 0 % - 70% memakan waktu cuma 30 menit, dan bila full untuk pemakaian harian baterai 100% dapat menempuh jarak hingga 350 km.
Menurut Jatmiko, penggunaan kendaraan listrik jauh lebih efisien dibanding kendaraan konvensional, dengan perbandingan setiap satu liter BBM setara dengan 1,3 kilo watt hour (kWh) listrik.
"Harga BBM per satu liter sekitar Rp 7.000-Rp 8.000, sementara tarif listrik per satu kWh hanya sekitar Rp 2.466,78/kWh. Dengan demikian berarti penggunaan kendaraan listrik 60% lebih efisien dari menggunakan BBM," terang Jatmiko.