WahanaListrik.com | Pasokan listrik ke wilayah Madura terganggu selama beberapa hari menyusul terjadinya gangguan penghantar 150 kV Ujung-Bangkalan.
Kondisi tersebut juga memaksa PLN melakukan pemadaman secara bergilir di beberapa titik wilayah Madura.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Terkait kondisi tersebut, Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa mengimbau masyarakat Madura bijak mengkonsumsi listrik guna mengurangi dampak pemadaman, utamanya di sektor rumah tangga dan dan industri.
Caranya dengan menghemat penggunaan lampu ataupun alat elektronik yang tidak penting/urgen digunakan serta pemanfaatan genset bagi sektor industri.
"Pemadaman ini tentunya di luar keinginan kita, namun hal ini harus kita maklumi karena ini terkait masalah teknis. Mohon masyarakat dapat bersabar. Dengan mengurangi beban pemakaian listrik tentunya kita harapkan daya listrik yang ada sekarang bisa mencukupi dan tidak perlu melakukan pemadaman di wilayah yang luas lagi," kata Khofifah di sela-sela kunjungan kerjanya di Kabupaten Bangkalan, Senin (28/2/2022).
Khofifah mengatakan, dirinya meninjau lokasi terjadinya gangguan dengan didampingi oleh GM PLN UID Jatim, Lasiran dan GM PLN UIT JBM, Didik Fauzi Dakhlan di Suramadu.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
Berdasarkan informasi yang diperoleh, saat ini PLN tengah berupaya keras mengatasi masalah pemadaman listrik ini dan tengah dilakukan penormalan.
Sembari menunggu perbaikan atau penormalan kabel/jaringan, orang nomor satu di Jatim itu menjelaskan, PLN saat ini melakukan pembagian beban atau pemadaman bergilir di Pulau Madura.
Namun, PLN akan memberikan support genset mobile untuk pondok pesantren dan tempat ibadah yang menyelenggarakan acara peringatan Isro Mi'roj.
Sekitar 73 unit genset dengan kapasitas 4367,60 kVA dari Jakarta Raya, Banten, Jawa Barat dan Jawa Tengah.
"Dari kekurangan beban sebesar kurang lebih 40MW akan dinyalakan secara bertahap secepat mungkin. PLN juga sudah menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat akan ketidaknyamanan ini. Jadi sekali lagi mohon agar masyarakat Madura dapat bersabar dan kita doakan semoga proses pemulihan dapat segera tercapai 100 persen," pungkasnya. [Tio]