WahanaListrik.com | Kenaikan harga LPG 12 Kg dengan selisih puluhan ribu rupiah dari harga awal dikeluhkan masyarakat di tengah harga bahan pokok yang ikut meroket.
Namun di sisi lain, kenaikan harga LPG non subsidi dinilai bakal menguntungkan PLN dalam menjalankan bisnisnya.
Baca Juga:
Agen Purwakarta Keluhkan Kenaikan Harga LPG Non Subsidi
Menurut Direktur Eksekutif Energy Watch, Mamit Setiawan, kenaikan harga LPG non subsidi dapat memicu konsumen beralih menggunakan kompor induksi (listrik) yang gencar dipromosikan PLN.
"Kemungkinan terjadinya migrasi ke kompor induksi semakin besar. Ini menjadi peluang bagi PLN untuk terus mempromosikan program kompor induksi," ujar Mamit kepada media, Selasa (28/12/2021).
Apalagi, pengguna LPG non subsidi ini sebagian besar ialah masyarakat menengah. Jadi, peralihan dari LPG ke kompor induksi sangat mungkin terjadi.
Baca Juga:
Pedagang Ngeluh Harga LPG Nonsubsidi Naik Terus
Namun, ada kemungkinan pula masyarakat mulai berpindah menggunakan LPG subsidi 3 Kg karena harganya jauh lebih murah. Saat ini, harga LPG 3 kg masih tetap di kisaran Rp 18.000 hingga Rp 20.000.
“Saya memang khawatir nanti akan terjadi migrasi dari pengguna LPG NPSO ke LPG PSO atau 3 Kg mengingat disparitas harga yang sangat jauh," kata Mamit.
Saat ini, lanjutnya, konsumsi LPG non subsidi hanya sebesar 7,5 persen dari total penjualan Pertamina. Karena rata-rata penggunanya dari kalangan menengah, kenaikan harga gas 12 kg dengan besaran Rp 1.600 hingga Rp 2.600 per kg-nya dirasa sudah cukup tepat. [Tio]