WahanaListrik.com | PLN UID Bali tengah membangun 21 unit stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) di beberapa lokasi strategis untuk mendukung pertumbuhan ekosistem kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) di Bali.
Selain itu, pembangunan ini dimaksudkan untuk menunjang penyelenggaraan Konferensi Tingkat tinggi (KTT) G20 yang diselenggarakan pada tahun ini.
Baca Juga:
PLN Gelar Apel Siaga Kelistrikan, Pastikan Keandalan Pelayanan KTT WWF 2024 di Bali
Menurut Manager Pemasaran PLN UID Bali, Oscar Praditya, ada empat titik lokasi SPKLU yang telah rampung pembangunananya.
Empat SPKLU ini, seluruhnya berkapasitas 25-50 kW dan dibangun dengan memanfaatkan lokasi-lokasi strategis milik PLN.
Sementara itu, terdapat 11 titik SPKLU yang sedang dikebut pengerjaannya dan ditargetkan selesai pada Maret 2022 mendatang.
Baca Juga:
PLN UID Bali Catat Penggunaan SPKLU di Bali Meningkat Selama Lebaran 2024
“Kami optimis pembangunan SPKLU mampu mendorong animo masyarakat untuk beralih menggunakan kendaraan listrik,” ujar Oscar saat diwawancara di Denpasar, Rabu (26/1/2022).
Sementara itu, untuk KTT G20 nanti, berdasarkan informasi dari Kementerian Sekretaris Negara, jumlah kendaraan listrik yang akan beroperasi ada sebanyak 410 unit.
Selain itu, masih ada usulan dari Dinas Perhubungan (Dishub) yang sudah disetujui, perkiraan ada 10 bis listrik, dan juga kendaraan operasional lainnya.
“Ini jumlahnya memang belum kami dapatkan. (Kendaraan listriknya) Belum, masih dalam produksi,” katanya.
Ia menambahkan, saat ini PLN sedang merumuskan pengembangan bisnis SPKLU dengan sistem Revenue Sharing berbasis Sharing Economy.
Bagi pengusaha yang tertarik untuk berbisnis SPKLU, kedepannya akan ada model-model bisnis yang bisa dikerjasamakan yang dapat PLN tawarkan.
Menurutnya, bisnis ini merupakan bisnis masa depan yang akan menjanjikan. Karena kendaraan berbasis fosil secara perlahan akan mulai ditinggalkan, dan kendaraan bermotor listrik berbasis baterailah yang lebih sesuai untuk perkembangan zaman.
“Kami sudah siap untuk mengawal perubahan konsumsi energi masyarakat melalui KBLBB ini, infrastruktur siap, termasuk aplikasi pendukung yakni Charge.In juga telah dikembangkan,” ungkap Oscar.
Fitur layanan terbaru Charge.In sebagai pendukung SPKLU pada aplikasi PLN Mobile dikembangkan guna mempermudah pelanggan dalam bertransaksi dan mencari titik lokasi SPKLU yang terdekat.
“Fitur tambahan ini diharapkan mampu menambah kenyamanan pelanggan khususnya pengguna kendaraan listrik untuk bertransaksi saat menggunakan SPKLU yang terintegrasi dengan dompet digital,” tutupnya. [Tio]