WahanaListrik.com | Pusat Rehabilitasi Orangutan dan Rehabilitasi Lahan Yayasan BOS di Samboja Lestari, Provinsi Kalimantan Timur, kini memiliki kemampuan untuk memenuhi kebutuhan listrik tenaga surya.
Fasilitas pembangkit listrik ramah lingkungan yang dinamakan Tony Gilding Solar Plaza ini mulai dibangun sejak 5 Februari 2021.
Baca Juga:
Layanan SuperSUN PLN, Inovasi Listrik Bersih 24 Jam, Dukung Kemajuan Masyarakat Kepulauan di Sulawesi Selatan
Sebelumnya, kebutuhan listrik di Samboja Lestari dipenuhi melalui penggunaan generator yang ditenagai bahan bakar minyak.
Ketua Pengurus BOS Foundation Jamartin Sihite menyatakan selama ini pihaknya masih menggunakan bahan bakar fosil untuk menghasilkan listrik.
“Cara ini tentu menghasilkan emisi, namun kini kami punya pilihan yang lebih baik. Selama ini kami harus menyediakan dana sebesar Rp 30-60 juta sebulan untuk membeli bahan bakar untuk genset,” ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (22/4/2022).
Baca Juga:
Energi Surya Jadi Sumber Cahaya Bagi Kehidupan Masyarakat Desa Tepian
Dia menambahkan, keberadaan solar plaza ini tentu dapat membantu menekan anggaran untuk memaksimalkan kegiatan operasional di aspek lain.
“Saya harapkan tim di Samboja Lestari mampu memanfaatkan keberadaan pembangkit listrik ini dan meningkatkan kinerja mereka dalam melestarikan orangutan dan habitatnya,” katanya.
Deputy Ambassador Switzerland untuk RI Phillip Strub menyatakan Indonesia merupakan salah satu negara dengan populasi yang besar, dan secara geografis sesuai untuk pemanfaatan energi terbarukan.
Menurutnya, Swiss memiliki komitmen untuk mengembangkan proyek 'Pengembangan Keterampilan Energi Terbarukan (RESD)' melalui desain, perencanaan, pemasangan, pengoperasian, dan pemeliharaan pembangkit listrik energi terbarukan yang kompeten, dengan staf berkualifikasi yang relevan dengan kebutuhan pasar tenaga kerja.
“Negara kami menantikan beroperasinya IKN Nusantara yang direncanakan untuk menjadi kota yang ramah lingkungan. Proyek pembangkit listrik tenaga surya di Pusat Rehabilitasi Orangutan BOSF ini kami nilai ideal untuk beralih dari penggunaan bahan bakar fosil menuju pemanfaatan energi bersih di masa depan,” terang Phillip.
Kemudian, dia memaparkan fasilitas ini dibangun dengan bantuan penggalangan dana oleh sebagian organisasi mitra internasional, dimana dua dari enam organisasi mitra internasional Yayasan BOS, yaitu BOS Swiss dan BOS Australia, berkenan mendanai pembangunan sebuah pembangkit listrik tenaga surya yang mampu menghasilkan sampai 272 kilovolt ampere (kVa).
“Pasokan listrik sebesar ini dianggap memadai untuk memenuhi kebutuhan listrik sejumlah fasilitas penting, seperti klinik, kompleks orangutan, dan Samboja Lodge di malam hari,” jelas Phillip.
Sementara itu, Perwakilan BOS Switzerland Moritz Wyss mengaku bangga melihat partisipasi aktif organisasinya berhasil membantu Yayasan BOS beroperasi secara lebih hijau.
“Kami selalu mendukung setiap inisiatif untuk meningkatkan upaya pelestarian orangutan dan habitatnya dalam cara yang lebih ramah lingkungan. Saya yakin pengadaan listrik dengan sumber energi berkelanjutan seperti ini membantu pelaksanaan operasional sehari-hari di pusat rehabilitasi yang besar ini, dan pekerjaan rekan-rekan di Samboja Lestari semakin efektif dan efisien,” terangnya.
Dia mengungkapkan bahwa pembangkit listrik tenaga surya ini dihiasi dengan mural karya Trio Kune Studio Collective yang berhasil memenangkan sayembara yang digelar oleh Yayasan BOS dengan dukungan BOS Australia dan BOS Swiss bulan Agustus tahun lalu.
Mural ini mempertegas pesan terkait upaya perlindungan dan pelestarian orangutan dan habitatnya yang ditempuh oleh Yayasan BOS.
Adapun, Yayasan BOS berterima kasih atas dukungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia beserta jajarannya, dan memberikan penghargaan setinggi-tingginya atas dukungan dari organisasi mitra global kami yaitu BOS Australia, dan BOS Switzerland terkait pembangunan dan peresmian Pembangkit Listrik Tenaga Surya Tony Gilding.
Yayasan BOS juga menyampaikan apresiasi tertinggi bagi seluruh pihak yang selama ini mendukung upaya pelestarian orangutan dan habitatnya.
Sebagai informasi, Pusat Rehabilitasi Orangutan dan Rehabilitasi Lahan Samboja Lestari saat ini merawat 124 orangutan dan 71 beruang madu, yang melibatkan 146 karyawan yang bertanggung jawab menjaga dan mengelola wilayah seluas 1.800 hektar. [Tio]