Dari program konversi itu ternyata memberikan manfaat berupa penghematan BBM sebanyak 1 liter per hari per unit atau total 34 kiloliter per tahun.
Kemudian, berkat konversi tersebut ada penurunan emisi karbon dioksida sebesar 0,72 ton per hari per unit atau total sebesar 24,4 ribu ton karbon dioksida per tahun.
Baca Juga:
Pertamina Patra Niaga Salurkan Bantuan ke 7 Posko Erupsi Gunung Lewotobi
Manfaat lainnya, penambahan konsumsi listrik sebanyak 2 kWh per hari per unit atau total sebesar 72 MWh per tahun dan efek berganda dari transaksi belanja komponen converter kit di dalam negeri.
Hal ini sekaligus bisa memberikan pelatihan ketrampilan baru bagi teknisi bengkel, siswa SMK, vokasi, dan bengkel UKM.
Kementerian ESDM lantas bersinergi dengan Kementerian Koperasi dan UKM melibatkan pelaku usaha kecil menengah untuk mendukung program konversi itu.
Baca Juga:
Pertamina Manfaatkan Potensi Alam untuk Serap Karbon Lewat Dua Inisiatif Terintegrasi
Bahkan UKM memiliki dua peran dalam transformasi kendaraan listrik di Indonesia itu.
Mereka akan jadi penyedia komponen untuk konversi serta penyedia jasa melalui bengkel atau workshop. [Tio]