“Sekarang kami masuk ke tahun ketiga untuk finalisasi, jadi ini sudah cukup matang. Tinggal mungkin ada beberapa perbaikan nantinya sesuai dengan yang diinginkan oleh konsumen seperti apa,” ungkapnya.
Sementara itu, Rektor UGM Panut Mulyono berharap GATe dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk mendukung pelayanan di bandara.
“Ini adalah suatu penghargaan bagi kami di UGM, dan juga sebagai pengujian untuk produk yang telah dibuat. Jika diperlukan tentunya akan dilakukan perkembangan untuk perbaikan kualitas sehingga menjadi lebih baik,” kata Panut.
Baca Juga:
Uni Eropa Berlakukan Tarif Tinggi Mobil Listrik Buatan China
Panut menambahkan, produk ini diharapkan dapat digunakan tidak hanya di YIA tetapi juga di berbagai bandara di Indonesia, sebagai alternatif bagi kendaraan untuk transportasi bandara yang diimpor dari berbagai negara.
“Tentu kami berharap, bandara di Indonesia akan memanfaatkan mobil listrik buatan kita sendiri,” jelasnya. [Tio]