Namun para pendukung pengembangan energi nuklir ini menekankan bahwa tenaga nuklir mengalir bahkan ketika matahari tidak bersinar dan angin tidak bertiup.
"Kami membutuhkan energi terbarukan untuk dilengkapi dengan sumber energi 24/7 yang andal," kata James Hansen, ilmuwan iklim di Universitas Columbia.
Baca Juga:
China Ancam AS, Minta Segera Kurangi Senjata Nuklir
Sebagai informasi, menurut Asosiasi Nuklir Dunia saat ini penggunaan energi nuklir telah menyumbang sekitar 10% dari produksi listrik dunia.
Di beberapa negara, porsinya bahkan lebih besar, seperti di Amerika Serikat dan Inggris menghasilkan sekitar 20% listrik mereka dari energi nuklir, sdangkan di Prancis angka ini mencapai 70%. [Tio]