"Kita punya nikel, kita punya kobalt sebagai material penting untuk baterai lithium. Bauksit yang bisa diolah menjadi aluminium dan kemudian dapat dimanfaatkan untuk kerangka mobil listrik, serta tembaga yang dibutuhkan untuk baterai dan sistem kabel di mobil listrik," ungkapnya.
Selain itu, kata Jokowi, hilirisasi bahan-bahan mentah mineral juga harus dilakukan agar nilai tambahnya meningkat dan memberikan nilai tambah yang optimal.
Baca Juga:
Dua Pekan Menjelang Pilkada Jakarta, Pasangan Calon Berebut Dukungan Jokowi-Anies
Sebab menurutnya, untuk menjadi pemain kunci kendaraan listrik perlu membangun ekosistem yang kuat.
"Tanpa ekosistem yang kuat di dalam negeri kita akan sulit bersaing dengan negara lain dalam membangun industri mobil listrik," ungkapnya. [Tio]