Sebagai proyek nasional, BMPP memiliki nilai yang sangat strategis bagi Indonesia.
Letak geografis Indonesia sebagai negara kepulauan, menjadi tantangan dalam melakukan pemenuhan dan pemerataan pasokan listrik.
Baca Juga:
Soal Program Penghapusan Utang 1 Juta UMKM Mandek, Menteri Maman Blak-blakan
Hadirnya BMPP dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi pembangunan pembangkit listrik di Indonesia.
Dengan Pembangkit listrik terapung, dapat memudahkan pada segi pembangunan hingga perawatan operasionalnya. Efisiensi pada BMPP Nusantara 1 cukup tinggi, dengan panjang barge 72 m dan lebar 27 m, BMPP dapat men-supply listrik sebesar 60MW.
Dalam kesempatan tersebut, Darmawan juga menyampaikan bawasannya dengan masuknya BMPP Nusantara 1 maka sistem kelistrikan di wilayah Ambon akan semakin solid karena sepenuhnya akan dikelola oleh PLN Group.
Baca Juga:
Danantara Pastikan Talenta Lokal Tetap Prioritas Sebelum WNA Pimpin BUMN
“Kami harapkan BMPP Nusantara 1 dapat beroperasi dengan handal efisien dan tepat waktu, dalam mendukung sistem kelistrikan wilayah Ambon. Berikutnya akan berlanjut dengan BMPP Nusantara 2 dan BMPP Nusantara 3 dengan total kapasitas 150 MW,” terangnya.
BMPP Nusantara 1 akan dioperasikan di Ambon, Maluku, guna menggantikan kapal pembangkit listrik (Power Ship) Karadeniz milik Turki.
Sebagai pembangkit listrik terapung, BMPP dibangun menggunakan robust & proven design, didukung teknologi dual fuel engine, serta memiliki fleksibilitas pengoperasian dengan bahan bakar yang berbeda, baik dengan bahan bakar solar B30 maupun gas tanpa perlu mematikan pembangkit.