"Pohon-pohon akan kembali tumbuh, yang akan mengambil kembali karbon dioksida yang dilepaskan," ujarnya.
Beberapa jenis pohon khas Australia, seperti pohon mallee, bisa ditebang beberapa kali dan akan terus tumbuh kembali dari batangnya.
Baca Juga:
Polda Kalsel Berhasil Selamatkan 463.299 Petani dari Peredaran Pupuk Ilegal
"Jadi kita bisa terus menanam dan memanennya." Setelah dipanen, kayu dapat dikompres menjadi 'pellet' berukuran kecil, namun memiliki energi yang tinggi, sebelum dimasukkan ke dalam tungku. "Kandungan airnnya menjadi berkurang, dan ini merupakan elemen penting dalam memastikan kayu terbakar dengan sangat bersih," kata David.
Uji coba saat ini difokuskan dengan menanam pohon-pohon di kawasan pinggiran, sehingga para petani bisa mendapatkan sumber pendapatan baru.
"Kami menargetkan area pertanian yang saat ini tidak produktif," kata Dr Ximenes dikutip dari viva.co.id.
Baca Juga:
Kekeringan Ancam Panen Padi di Labura, Petani Terancam Rugi
Diharapkan pohon-pohon yang ditanam juga akan membantu menyerap karbon dan nitrogen, sehingga meningkatkan kualitas tanah.
Dr Ximenes mengatakan salah satu prospek paling menarik dari proyek ini adalah menggabungkan tenaga surya dan biomassa untuk potensi pembangkit listrik yang berkelanjutan, tanpa memerlukan baterai yang mahal.
"Biomassa akan digunakan dalam sistem boiler bersama dengan energi surya yang kemudian akan digabungkan untuk menggerakkan turbin untuk menghasilkan listrik," kata Dr Ximenes.