WahanaListrik.com | Anomali cuaca hingga saat ini masih menjadi perhatian serius Unit Layanan Pelanggan (ULP) Perusahaan Listrik Negara (PLN) Kraksaan.
Sebab kerap ditemukan gangguan listrik akibat bencana yang terjadi.
Baca Juga:
Maraknya Penyalahgunaan Arus untuk 'Strum' Manusia, ALPERKLINAS Desak PLN Perketat Pengawasan
PLN sampai kini masih memantau wilayah yang berpotensi padam karena bencana.
Manajer ULP PLN Kraksaan, Hendy Pranata mengatakan, jika anomali cuaca dapat berpotensi terjadinya bencana hidrometeorologi.
Cuaca ekstrem masih berpotensi menimbulkan angin kencang, banjir, dan tanah longsor.
Baca Juga:
ALPERKLINAS Soroti Ancaman 'Power Wheeling' dalam RUU EBET Prolegnas 2025
Tentunya hal ini dapat menjadi salah satu penyebab terjadinya padam atau terganggunya pasokan listrik menuju rumah pelanggan.
“Tidak dapat dipungkiri jika lancar tidaknya pasokan listrik juga dipengaruhi cuaca. Makanya saat terjadi hujan dan angin kencang, petugas sudah bersiaga. Khawatir dapat laporan dari pelanggan,” katanya Rabu (6/4/2022).
Saat cuaca normal, setiap hari PLN melakukan koordinasi dengan tim yang bekerja di lapangan.
Upaya ini dilakukan untuk mengetahui kondisi jaringan listrik serta kendala yang dialami oleh tim saat melakukan pengecekan serta penormalan jaringan listrik.
Kondisi tersebut berbeda saat cuaca sudah mendung dan berpotensi hujan. Siaga penuh diterapkan oleh petugas.
Hendy menuturkan, pemetaan potensi padam karena bencana sudah dilakukan.
Tiga wilayah yang masih menjadi perhatian serius dan butuh penanganan ekstra. Sebab lokasinya berada di dataran tinggi dan memiliki akses yang cukup menantang.
“Kalau wilayah potensi padam atau gangguan listrik semuanya sama. Tetapi yang kami waspadai itu di Kecamatan Tiris, Krucil dan Kotaanyar. Sebab tingkat kerapatan pohonnya cukup tinggi,” bebernya.
Jaringan listrik yang harus steril dari benda apapun sejauh 3 meter samping, atas dan bawah. Jangan sampai terganggu oleh pohon.
Baik pohon produktif maupun pohon liar. Karena itulah rutin kami lakukan pembersihan dahan dekat jaringan. Tujuannya memang agar tidak mudah padam.
“Kami upayakan tindakan cepat. Agar dampak padam tidak lama. Tetapi cepat dan lambatnya penanganan tergantung kondisi kerusakan dan medan di lapangan,” tandasnya. [Tio]