WahanaListrik.com | Usai masuknya Contemporary Amperex Technology Co Limited (CATL) untuk membangun pabrik baterai kendaraan listrik di Indonesia, sejumlah perusahaan global tak mau ketinggalan.
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi dan Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyebut sejumlah nama yang sudah resmi akan berinvestasi di sektor tersebut, diantaranya BASF, VW, Britishvolt.
Baca Juga:
Uni Eropa Berlakukan Tarif Tinggi Mobil Listrik Buatan China
"Terakhir sudah positif BASF masuk, VW sudah positif masuk. Jadi sekarang yang masuk itu, LG, CATL, BASF, VW, Bristishvolt dari Inggris," kata Bahlil dalam konferensi pers virtual, Rabu (27/4/2022).
Namun demikian, belum terkonfirmasi berapa besar nilai komitmen yang telah disepakati dan sampai mana proses kesepakatannya.
Belakangan viral pertemuan antara rombongan Menteri Koordinasi Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan dengan Bos Tesla Elon Musk yang juga dalam rangka menarik investasi ke baterai listrik.
Baca Juga:
Neta Luncurkan Model Ketiga Mobil Listrik di Indonesia, Dukung Pengurangan Emisi Karbon
Bahlil mengatakan dengan hadirnya sejumlah pemain besar di Indonesia, akan menjadi kerugian bagi Tesla jika tak bergabung.
Sebab Indonesia memiliki keunggulan kompetitif berupa cadangan nikel ore terbesar di dunia hingga 25 persen.
Adapun, proses maju-mundur Tesla untuk menanamkan investasinya di Indonesia dinilai sesuatu yang biasa dalam negosiasi bisnis.
"Jadi kalau Tesla tidak masuk, Amerika akan disuplai oleh Eropa dan UK. Secara geo ekonomi, ini sesuatu yang menarik untuk dikembangkan," katanya.
Pada perkembangan terbaru diketahui, perusahaan asal China, CATL menggandeng PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) untuk mengembangkan proyek baterai kendaraan listrik di Indonesia dengan nilai investasi nyaris US$6 miliar atau sekitar Rp 86,1 triliun.
Kerja sama tersebut terjalin melalui cucu usaha CATL yakni Ningbo Contemporary Brunp Lygend Co., Ltd. (CBL). [Tio]