WahanaLIstrik.com | Pemerintah Amerika Serikat (AS) akan mengalokasikan lebih dari 3 miliar dolar AS atau sekitar Rp 43,5 triliun untuk membiayai pembuatan baterai kendaraan listrik.
Mengutip Reuters pada Rabu, dana tersebut akan dialokasikan oleh Departemen Energi dari anggaran infrastruktur senilai 1 triliun dolar AS atau sekitar Rp 14 ribu triliun yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden tahun lalu.
Baca Juga:
Pacu Kreativitas Mahasiswa Indonesia, PLN Gelar Kompetisi Membangun Gokart Listrik
Pendanaan tersebut akan digunakan untuk mendirikan dan memperbaiki pabrik baterai.
Namun, dana tidak akan digunakan untuk mengembangkan tambang domestik baru untuk memproduksi lithium, nikel, kobalt, dan mineral permintaan tinggi lainnya yang dibutuhkan untuk membuat baterai.
Beberapa dari proyek tersebut menghadapi tantangan lokal dan terikat dalam tinjauan lingkungan dan hukum administrasi.
Baca Juga:
Pacu Kreativitas Mahasiswa Indonesia, PLN Gelar Kompetisi Membangun Gokart Listrik
"Sumber daya ini adalah tentang rantai pasokan baterai, yang mencakup produksi, daur ulang mineral penting tanpa ekstraksi atau penambangan baru," kata Gina McCarthy, penasihat iklim nasional Biden.
Ford Motor menyambut baik pengumuman pendanaan tersebut. Menurut mereka, investasi lebih dari 3 miliar dolar AS itu akan memperkuat rantai pasokan baterai domestik, menciptakan lapangan kerja, dan membantu produsen AS untuk bersaing di kancah global.
"Kami punya peluang untuk memiliki teknologi ini di AS dan investasi yang diumumkan ini akan membantu kami mewujudkannya," kata penasihat umum Ford Steven Croley dalam pernyataannya.