WahanaListrik.com | Badan Energi Internasional (IEA) mengatakan, permintaan energi listrik global naik 6 persen atau sekitar 1.500 terawatt-jam (TWh) pada 2021.
Persentase tersebut merupakan kenaikan terbesar sejak pemulihan ekonomi global dari krisis keuangan pada 2010.
Baca Juga:
WIKA Beton Mulai Memasang PLTS Upaya Kurangi Emisi Karbon Nasional
China menyumbang cukup besar dari peningkatan permintaan listrik global 2021 dengan kenaikan 10 persen sebagaimana dilansir Reuters, Sabtu (14/1/2022).
Namun, permintaan listrik global diperkirakan akan melambat dalam beberapa tahun ke depan karena langkah-langkah efisiensi energi mulai berlaku dan pemulihan ekonomi melambat.
Permintaan listrik global diperkirakan naik rata-rata 2,7 persen per tahun hingga 2024 terlepas dari efek pandemi Covid-19 dan harga energi yang sangat fluktiatif.
Baca Juga:
Bamsoet Dorong Pemerintah Segera Bikin Pesawat Nirawak EHang 216
Asia Tenggara diperkirakan mengalami permintaan listrik yang paling tinggi, dengan pertumbuhan rata-rata 5 persen per tahun antara 2022 hingga 2024.
Disusul oleh kawasan Asia Pasifik, termasuk China, sekitar 4 persen per tahun selama periode yang sama.
Permintaan listrik di Amerika Utara dan Amerika Latin juga akan meningkat persentase kenaikan terbesar di Meksiko dan Kanada sebesar 3 persen hingga 4 persen per tahun. Eropa akan mencatat pertumbuhan 1,7 persen pada tahun 2022 dan kemudian tetap datar pada 2023 hingga 2024.