WahanaListrik.com | Bagi warga di Desa Simatalu, Siberut Barat dan Desa Sagulubbek, Siberut Barat Daya, Mentawai, Sumatera Barat menjadi hari bahagia, Senin (7/2/2022).
Pasalnya, hari itu PT PLN Sumbar meresmikan penyalaan listrik di daerah pedalaman Sumbar tersebut.
Baca Juga:
Kejaksaan Tinggi Sumatra Barat Tangkap Terpidana Korupsi di Surabaya
Peresmian itu disambut antusias warga yang memadati lokasi seremonial di Desa Sagulubbek.
Peresmian itu dihadiri Wakil Bupati Mentawai Kortanius Sabeleake dan anggota DPRD Kepulauan Mentawai Stefanus Sabaggalet.
Sementara dari pihak PLN Sumbar, hadir Manajer Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Padang Jeffri Husni, Manager Unit Pelaksana Proyek Ketenagalistrikan (UP2K) Sumbar Sudarmadi dan pejabat PLN lainnya.
Baca Juga:
Pemerintah Sumbar Gelar Rapat dengan 5 Kementerian Bahas Pembangunan Mentawai
"Terima kasih PLN yang sudah hadir di dua desa kami. Apa yang kami nantikan akhirnya hadir juga," kata tokoh masyarakat setempat, Stefanus Sabaggalet usai peresmian.
Stefanus mengatakan, kehadiran jaringan listrik PLN di dua desa itu sudah dinantikan sejak lama oleh warga. Sebelumnya, warga menggunakan genset untuk menghidupkan lampu.
Biaya yang dibutuhkan cukup mahal, karena membutuhkan solar. Sementara harga solar di Mentawai sudah cukup mahal.
"Sebelumnya warga memakai genset untuk menghidupkan lampu. Itu pun pada malam hari saja. Sekarang setelah hadir PLN, semuanya bisa terang benderang," kata Stefanus.
Investasi Rp 3,7 miliar Manajer Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) PLN Padang Jeffri Husni menyebutkan, PLN Sumbar menginvestasikan Rp 3,7 miliar untuk membangun jaringan tegangan rendah (JTR) sepanjang 5,55 kilometer sirkuit (KMs) untuk 150 pelanggan di Desa Sagulubbek dan 180 pelanggan di Desa Simatalu.
Jeffri menyampaikan ucapan terima kasih atas dukungan yang luar biasa dari Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai, jajaran pimpinan daerah, serta seluruh forum komunikasi pimpinan daerah untuk membantu PLN merealisasikan salah satu amanah perusahaan untuk mengalirkan listrik hingga pelosok desa.
"Rasio elektrifikasi PLN Sumbar sudah mencapai 98.78 persen. Rasio elektrifikasi ini akan mencapai 100 persen bila seluruh Kepulauan Mentawai sudah dapat teraliri listrik dari PLN. Untuk itu, kami sangat mengapresiasi dukungan dari semua pihak dalam mendukung insan-insan PLN meneruskan pelayanan kelistrikan hingga ke kawasan terluar Kepulauan Mentawai,’’ sebut Jeffri.
Hadirnya listrik bagi 330 pelanggan ini menjadi oase bagi warga setempat, sekaligus menumbuhkan harapan untuk kehidupan yang lebih baik.
"Sementara bagi PLN, melistriki desa adalah amanah dan sumbangsih dalam meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat," kata Jeffri.
Kondisi pasokan kelistrikan Kepulauan Mentawai yang surplus membuat PLN makin optimistis untuk melistriki seluruh Kepulauan Mentawai.
Pembangkit PLN di Kepulauan Mentawai telah berdiri dengan total jaringan tegangan menengah (JTM) 292,78 Kms, JTR 236,95 Kms, dengan 117 unit gardu distribusi yang tersebar.
Pembangkit di Kepulauan Mentawai memiliki kapasitas 15,24 megawatt (MW) dengan beban puncak tertinggi 3,94 MW. Masih ada cadangan daya yang cukup besar sekitar 11,3 MW atau 74,14 persen.
"Kami percaya cita-cita Mentawai terang benderang adalah cita-cita kita bersama," kata Jeffri.
Sementara itu, Wakil Bupati Kortanius mewakili Pemerintahan Kabupaten Kepulauan Mentawai mengapresiasi PLN Sumbar yang berkomitmen untuk membangun kelistrikan Kepulauan Mentawai.
"PLN adalah salah satu instansi yang sangat membantu kami dalam meningkatkan pembangunan ekonomi masyarakat melalui hadirnya listrik. Terima kasih banyak kepada PLN Sumbar," kata Kortanius. [Tio]