Listrik.WahanaNews.co | PLN Unit Distribusi (UID) Jakarta Raya bersilaturahmi dengan Pejabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono di Gedung Balai Kota pada Rabu (23/11/2022) siang.
Pertemuan tersebut dalam rangka membahas terkait sinergi PLN dan Pemprov untuk meningkatkan pembangunan Jakarta yang berwawasan lingkungan, terutama yang berkaitan dengan kelistrikan.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Doddy B. Pangaribuan selaku General Manager PLN UID Jakarta Raya menyampaikan PLN siap berkontribusi dan berkolaborasi untuk mendukung Jakarta melalu ketersediaan listrik yang cukup dan andal.
Selain itu pembangunan berwawasan lingkungan seperti pengurangan emisi karbon juga perlu kolaborasi banyak pihak.
Salah satu topik pembahasan dalam pertemuan tersebut yakni mengenai ketersediaan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU). Menurutnya, Pemprov DKI Jakarta berencana menambah jumlah SPKLU khusus kendaraan roda empat itu.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
"Saat ini sudah ada 26 lokasi SPKLU pengisian kendaraan listrik roda empat dengan 38 nozzle yang disiapkan PLN Jakarta. Tadi disampaikan oleh Pj Gubernur bahwa Pemprov DKI juga berniat untuk menambah SPKLU. Untuk jumlahnya, beliau mau menghitung berapa kebutuhannya," ujar Doddy usai pertemuan di Balai Kota tersebut.
Menyambut era kendaraan listrik, dalam pertemuan tersebut Doddy menyampaikan bahwa perlu kolaborasi dengan semua pihak termasuk Pemprov DKI.
Dikatakan juga bahwa perlu peraturan tertentu soal penggunaan kendaraan listrik bagi pegawai pemerintah seperti untuk kendaraan dinas.
Hal ini bertujuan untuk mengurangi kadar emisi yang dihasilkan kendaraan berbahan bakar fosil di Jakarta.
"Kami juga menyampaikan kepada beliau kalau boleh sih diberikan kebijakan per instansi itu menggunakan kendaraan operasional (berbasis) listrik. Karena sama-sama kami juga harus mengurangi kadar emisi," tutur Doddy.
Selain membahas kendaraan listrik, pertemuan tersebut juga membicarakan mengenai kesiapan PLN dalam menghadapi cuaca ekstrem di Ibu kota.
Cuaca ekstrem diprediksi akan berlangsung pada akhir 2022 hingga awal 2023 mendatang.
Dalam hal ini, PLN UID Jakarta Raya memastikan antisipasi cuaca ekstrem telah dilakukan salah satunya dengan melakukan sosialisasi bahaya penggunaan listrik saat terjadi banjir.
Sosialisasi ini dilakukan secara masif melalui kerja sama dengan para tokoh masyarakat.
PLN UID Jakarta Raya juga menyediakan 34 posko siaga dan 2.209 personel serta berberapa peralatan seperti unit kendaraan bergerak, kabel bergerak, perahu karet, sepeda motor, mobil double cabin hingga peralatan-peralatan darurat lain. [Tio]