WahanaListrik.com | Pengembangan kendaraan listrik di Indonesia harus dipercepat. Indonesia perlu akselerasi ekosistem kendaraan listrik dan mewaspadai pengembangan mobil listrik di negara lain di kawasan Asia Tenggara.
Salah satu negara di Asia Tenggara yang cukup agresif adalah Vietnam yang mulai memproduksi mobil nasional (mobnas) bertenaga listrik VinFast dengan total investasi USD5,4 miliar dan siap dipasarkan di Indonesia.
Baca Juga:
ALPERKLINAS Apresiasi Peraturan Pemerintah Wajibkan Pengusaha Bangun SPKLU di Daerah Jarang Penduduk
“Sebenarnya, saat ini tidak ada yang perlu diragukan dałam mengembangkan kendaraan listrik di Tanah Air, karena pemerintah sudah sangat jelas membuat roadmap industri ini. Namun, kalau tidak agresif Indonesia bisa tertinggal. Padahal kita memiliki pasokan bahan baku baterai mobil listrik yang melimpah," kata Pengamat otomotif Bebin Djuana, Selasa (24/11/2021).
Menurutnya, mobil listrik ini merupakan kendaraan masa depan.
“Saya pikir akan menjadi sebuah peluang baru bagi industri otomotif Indonesia. Pemerintah juga mesti aktif mengajak pihak swasta dalam mengembangkan kendaraan listrik di tanah air, sehingga ekosistem saling terhubung,” ujarnya.
Baca Juga:
Teknologi Baterai Silikon Korea Siap Gusur Era Mobil Berbahan Bakar Fosil
Aksi yang dibutuhkan saat ini, adalah dengan mempercepat pengembangan ekosistem kendaraan listrik mulai dari hulu hingga hilir. Termasuk di dalamnya menyediakan industri komponen penunjang, terutama baterai.
Pemerintah juga perlu menyusun skenario untuk mengimbangi penetrasi pasar oleh Vietnam tersebut. Salah satunya adalah dengan membuka bisnis penyewaan baterai untuk menunjang eksistensi lalu lintas mobil listrik.
“Saat ini sejumlah negara sudah mulai serius untuk menanamkan investasi di sektor kendaraan listrik, seperti Korea melalui Hyundai. Produsen otomotif itu aktif dan justru menjadi perintis memproduksi mobil listrik di Indonesia. Ini saya lihat bisa menjadi trigger,” katanya