Untuk menjadi pemicu, perlu diarahkan para pemain-pemain lama yang sudah malang melintang dalam industri otomotif di Indonesia seperti merek-merek dari negeri Sakura.
“Korea sudah lompat ke listrik tapi Jepang justru ingin mengembangkan mobil hybrid yang bagus. Saya pikir pada tahun depan akan semakin banyak lagi pemain mobil listrik yang bakal masuk Indonesia, karena kita jelas punya daya tarik yang sudah mendunia," katanya.
Baca Juga:
ALPERKLINAS Apresiasi Peraturan Pemerintah Wajibkan Pengusaha Bangun SPKLU di Daerah Jarang Penduduk
Kesiapan Indonesia memasuki era mobil listrik disampaikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mengatakan bahwa mobil listrik dari Indonesia akan bermunculan pada 2 -3 tahun mendatang atau 2023-2024, karena hilirisasi nikel di dalam negeri yang menghasilkan katoda baterai, besi antikarat dan juga baterai litium akan dilakukan.
“Tiga tahun lagi, dua sampai tiga tahun lagi, yang namanya mobil listrik bermunculan dari negara kita,” kata Presiden.
Presiden Jokowi mengatakan dirinya sudah memerintahkan tidak ada lagi ekspor nikel dalam bentuk mentah.
Baca Juga:
Teknologi Baterai Silikon Korea Siap Gusur Era Mobil Berbahan Bakar Fosil
Nikel merupakan komoditas bahan baku yang dapat diolah menjadi katoda baterai, besi antikarat dan juga baterai litium, yang merupakan komponen penting dalam struktur industri otomotif, termasuk manufaktur mobil listrik.
Presiden menekankan Indonesia tidak boleh kehilangan kesempatan untuk mendapatkan nilai tambah dari nikel, termasuk juga dari sumber daya alam lainnya seperti bauksit dan tembaga. [Tio]