WahanaListrik.com | Kementerian Pertanian (Kementan) mengajak PT PLN (Persero) untuk dapat bekerjasama menciptakan energi ramah lingkungan berbasis listrik sebagai bentuk inovasi di bidang pertanian.
Kolaborasi ini ditandai dengan komitmen Kementan untuk mengembangkan inovasi berbasis listrik yang diciptakan PLN.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo menyebut, kerja sama dengan PLN menjadi kunci bagi sektor pertanian agar terus tumbuh dan berkembang dengan energi bersih. Dirinya juga menegaskan teknologi menjadi aspek yang harus yang dimiliki agar pertanian mampu menghadapi berbagai bentuk perubahan termasuk yang terkait dengan isu lingkungan.
“Yang pertama, inovasi listrik ini intervensinya tentu lebih hemat biaya, inovasi ini juga menjadi jawaban kita dalam menghadapi tantangan iklim dan mewujudkan misi Indonesia dalam menekan emisi, kolaborasi ini menjadi langkah strategis yang kami lakukan bersama PLN,” kata Syahrul melalui pernyataan resmi Kementan, Senin (21/12/2021).
Lebih lanjut, Syahrul menjelaskan inovasi berbasis listrik yang dikembangkan pihaknya dan PLN ini tidak hanya akan membantu peningkatan produktivitas komoditas pertanian, tetapi juga membantu terciptanya efisiensi biaya operasional aktivitas petani dilapangan.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
“Kami ingin bersama PLN menghadirkan inovasi-inovasi baru menghadirkan pertanian yang lebih maju, mandiri dan modern. Inovasi berbasis listrik diharapkan dapat lebih maksimal menciptakan berbagai bentuk efisiensi di pertanian” jelasnya.
Direktur Utama PT. Indonesia Comnets Plus sebagai perwakilan PT PLN (Persero) mengatakan, kunci pembangunan pertanian kedepan adalah teknologi tepat guna yang berwawasan lingkungan.
Salah satu hasil nyata dari invoasi teknologi itu yakni menciptakan traktor berbasis listrik yang ramah lingkungan.
Selain ramah lingkungan, inovasi traktor tangan listrik itu mampu mengurangi biaya operasional petani. Di mana, biaya konsumsi energi listrik yang digunakan masih lebih murah dibandingkan dengan biaya pembelian bbm, ditambah lagi minimnya biaya yang dibutuhkan untuk pemeliharaan mesin,” jelasnya.
Ia menyebut bahwa alat mesin pertanian berbasis listrik yang tengah dikembangkan pihaknya saat ini perlu untuk disempurnakan, kolaborasi Kementan dan PLN dalam menyempurnakan Alsintan berbasis listrik ini diharapkan dapat memicu industri Alsintan lainnya untuk mengembangkan produk berbasis listrik yang juga ramah lingkungan.
“Inovasi alsintan yang kami ciptakan ini tentu masih jauh dari sempurna, tapi kami harapkan inovasi ini dapat menjadi trigger bagi industri pertanian lainnya agar mulai mengembangkan produk berbasis listrik seperti ini, selanjutnya kami akan bekerjasama dengan Kementan untuk menyempurnakan produk inovasi ini," kata dia. [Tio]