WahanaListrik.com | Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo mengatakan permintaan bus listrik dalam negeri cukup tinggi.
Untuk itu, Kementerian BUMN meminta PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA dan Stadler Rail Group asal Swiss segera merealisasikan produksi bus listrik.
Baca Juga:
Bank DKI Jalin Kerja Sama dengan Transjakarta dalam Pembiayaan Transportasi Ramah Lingkungan
Dia menyebut, pihaknya sudah memberi instruksi agar manajemen Inka segera memproduksi bus listrik melalui pabrik di Banyuwangi, Jawa Timur.
"Kemarin kita sampaikan ke pak Budi Noviantoro kalau pabrik Banyuwangi ini nanti berkembang juga. Produksi bus listrik mulai besar demand-nya," ungkap Tiko saat ditemui di kawasan Kementerian BUMN, Jakarta, dikutip Selasa (10/5/2022).
Dia berhitung, pabrik INKA di Banyuwangi sangat strategis. Pasalnya, kawasan industri itu berdekatan dengan pusat logistik dan pelabuhan. Dengan begitu, proses produksi bus listrik lebih muda dilakukan di pabrik ini.
Baca Juga:
Menhub Budi Karya: Transportasi Listrik di IKN Kalimantan Timur Mulai Agustus 2024
"Produksi bus listrik bisa di Banyuwangi karena dekat dengan logistik, dekat dengan pelabuhan," tutur dia.
Kolaborasi antara Inka dan Stadler Rail Group terjadi pada September 2019 lalu. INKA dan Stadler Rail AG melakukan Penandatanganan Perjanjian Usaha Patungan untuk pendirian Perusahaan Patungan di Indonesia dan di Zurich, Swiss.
Kerja sama ini sebagai tindak lanjut kesepakatan INKA dan Stadler Rail saat kunjungannya ke Indonesia 8 Maret 2019 lalu di Banyuwangi, Jawa Timur.
Joint Venture Company ini akan menjadi perusahaan investasi yang didirikan di Indonesia untuk mengoperasikan dan memproduksi pabrik rolling stock modern di Banyuwangi.
Perusahaan patungan ini akan menggabungkan berbagai sumber daya Stadler dan Inka seperti teknologi, tenaga kerja, pengalaman, dan sumber daya bermanfaat lainnya. [Tio]