WahanaListrik.com | Kontribusi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dalam memberikan pelayanan publik untuk memprioritaskan pembangunan energi berbasis lingkungan hidup mendapatkan apresiasi dari sejumlah kalangan.
Apresiasi ini diperoleh Kementerian ESDM melalui penghargaan dari Waste4Change dan Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI) di tahun 2021.
Baca Juga:
Irjen Pol Sumadi Kembali Bawa Pulang Piala Bergilir Turnamen Golf Gatrik IKAPELEB KESDM 2024
"Kementerian ESDM meraih kategori Most Reduce-Waste to Landfill 2021 dari Waste4Change dan kategori The Energy Efficiency and Energy Conservation (EECE) Commitment untuk Gedung Chairul Saleh Kementerian ESDM dari METI," kata Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi di Jakarta, Sabtu (27/11/2021).
Penghargaan dari Waste4Change, jelas Agung, merupakan bukti kepada masyakat atas rencana aksi yang dilakukan oleh Kementerian ESDM dalam menerapkan pengelolaan sampah yang bertanggung jawab (responsible waste management) dan berupaya mengurangi jumlah sampah yang berakhir di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA).
"Kami memastikan untuk meminimalisir timbunan limbah internal serta penggunaan kemasan ramah lingkungan untuk meningkatkan nilai daur ulang," ungkapnya.
Baca Juga:
Daftar Lengkap Pemenang Turnamen Golf Piala Bergilir Gatrik 2024 IKAPELEB KESDM
Sementara dari sisi penerapan energi efisensi dan konservasi, Kementerian ESDM juga mendesain Gedung Chairul Saleh Kementerian ESDM dengan konsep Green & Healthy Building, dengan geometri bangunan menghadap Utara-Selatan, memanfaatkan pencahayaan alami, menyediakan bukaan ventilasi di sekeliling bangunan, serta dikelilingi dengan pepohonan yang berfungsi melindungi bangunan dari sinar matahari langsung dan mengurangi pencemaran udara.
"Ini membuat pengguna gedung Kementerian ESDM dapat meningkatkan produktivitas, kesejahteraan dan kualitas udara dalam ruangan yang sehat," urai Agung.
Di samping itu, Agung menambahkan Gedung Chairul Saleh juga telah mengimplementasikan Program Manajemen Energi sejak tahun 2016 dan menerapkan ISO 50001: 2018 tentang sistem manajemen energi.
"Melalui pola operasional bangunan yang didasarkan pada Green Operation & Maintenance menciptakan sistem operasional yang baik didukung dengan penggunaan energi terbarukan dan building automation system (BAS) untuk menjalankan peralatan listrik," jelasnya.
Melalui dua penghargaan ini, Agung berharap hal ini akan menjadi inspirasi bagi instansi lain dalam memprioritaskan pembangunan energi berbasis lingkungan.
"Kami turut senang dan berbangga atas pencapaian ini. Semoga ini menjadi stimulus replikasi dan dijadikan best practice bagi pengelolaan gedung-gedung lainnya, tak hanya di lingkup Kementerian ESDM saja, namun lebih luas lagi ke berbagai sektor," tutup Agung. [Tio]