WahanaListrik.com | PT Elnusa Tbk (Elnusa) lakukan Go Collaborative dengan PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) dalam mengembangkan teknologi Combo Unit untuk menunjang kegiatan well intervention di area swamp yang mencakup lapangan Tambora, Tunu, dan Handil.
Combo unit ini merupakan unit pertama karya Anak Bangsa Indonesia yang diimplementasikan di tanah air.
Baca Juga:
PLN Siap Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2040 Lewat Kolaborasi Swasta
Combo unit merupakan penggabungan unit slickline dan electricline menjadi satu.
Unit slickline merupakan suatu unit dalam intervensi sumur untuk memastikan akses sumur, sedangkan unit electricline memiliki kemampuan dalam menghantarkan arus listrik.
Selain itu, Combo Unit juga sangat mungkin direplikasi di setiap sumur WK Mahakam dan lapangan lain di Sub Holding Upstream Pertamina Group.
Baca Juga:
PLN Siap Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2040 Lewat Kolaborasi Swasta
General Manager PT Pertamina Hulu Mahakam, Agus Amperianto menyampaikan “Kolaborasi melalui teknologi Combo Unit ini, terbukti dapat mengintensifkan jumlah personel yang terlibat dalam kegiatan operasi, merampingkan peralatan yang dibutuhkan untuk operasi, mampu mempercepat waktu pekerjaan serta menurunkan biaya operasi. Efisiensi yang komplet."
“Ke depannya, combo unit ini menjadi bagian yang sangat penting untuk kelanjutan optimisasi operasi di Mahakam dalam kaitannya dengan pengembangan anjungan minyak yang minimalis di lapangan Offshore (Offshore Minimalist Platform),” jelas Agus.
Direktur Operasi merangkap Direktur Pengembangan Usaha Elnusa, Rony Hartanto mengungkapkan terima kasihnya atas kepercayaan yang telah diamanahkan oleh PHM.
“Ini merupakan karya anak bangsa hasil kolaborasi nyata Elnusa dengan PHM yang tergabung dalam Subholding Upstream Pertamina yang sangat memperhatikan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) dalam pekerjaannya,” ujar Rony.
Rony menambahkan, “Kami berharap inovasi ini dapat lebih mendorong upaya peningkatan produksi migas di Pertamina dan Indonesia, karenanya kami terus berkomitmen untuk mengambil peran dalam mendukung program Produksi Migas 1 juta BOPD di tahun 2030,” ujarnya. [Tio]