WahanaListrik.com | Sebanyak empat orang warga di Pulo Gadung, Jakarta Timur meninggal dunia akibat tersengat listrik di kamar mandi.
Salah satu korbannya bahkan diketahui masih bayi.
Baca Juga:
Tersengat Listrik Jebakan Tikus, Seorang PNS di Tuban Tewas di Sawahnya
Tersengat listrik bisa menimbulkan bahaya, apalagi jika tidak mengerti cara menanganinya. Pasalnya, jika salah bertindak, Anda justru bisa ikut tersengat dan menjadi korban berikutnya.
Dokter spesialis jantung, Vito Damay mengatakan, sengatan listrik bisa menyebabkan luka luar hingga luka dalam.
Di bagian luar akan muncul luka seperti terbakar, sementara di dalam akan membuat jantung korslet atau aritmia hingga henti jantung.
Baca Juga:
Tragedi Kamp Brasil: 9 Orang Tewas Tersengat Listrik
"Arus listrik mengalir hingga ke generator jantung dan mengganggu aliran normal sehingga aliran listrik alami jantung mengalami korsleting. Akibatnya, jantung tidak bisa memompa darah namun hanya bergetar saja, karena aritmia berat dan bahkan terjadi henti jantung," kata Vito saat dihubungi media, Rabu (23/3/2022).
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan sebagai bentuk pertolongan pertama pada orang yang terkena sengatan listrik.
1. Amankan sumber listrik
Vito mengatakan, sebelum menolong korban, Anda terlebih dahulu harus mengamankan sumber listrik.
Matikan generator atau cabut aliran listrik sebelum mendekati atau menyentuh korban.
2. Jangan sentuh korban langsung
Jika korban masih terhubung atau masih memegang sumber listrik yang menyebabkan dia tersengat, jangan sentuh langsung.
Pindahkan objek penyebab terjadi setruman dengan bahan yang tidak menghantarkan listrik.
"Bisa pakai kayu atau plastik," kata Vito.
3. Pindahkan ke tempat aman
Anda juga harus memindahkan korban ke tempat aman, agak jauh dari lokasi dia tersengat listrik.
4. Beri pijat jantung jika korban pingsan
Jika korban tidak merespons panggilan, lakukan resusitasi jantung paru atau pijat jantung luar.
Lakukan terus hingga korban merespons atau pertolongan medis datang.
"Dalam hal ini, lakukan protokol henti jantung. Cek respons korban, panggil bantuan, bisa dengan HP dan di-loudspeaker. Lalu, lakukan pijat jantung bila korban tidak respons," kata dia. [Tio]