Sebagai contoh, Provinsi Banten memiliki nilai elastisitas yang positif sebesar 1,13 persen terhadap nilai ekspor sektor makanan dan minuman (mamin) dari wilayah tersebut.
Artinya, jika terdapat penambahan listrik sebesar 1 persen pada sektor mamin, maka nilai ekspor sektor mamin akan meningkat sebesar 1,13 persen.
Baca Juga:
ALPERKLINAS Apresiasi Pemerintah Beri PLN Kewenangam Kelola Ekspor-Impor Listrik Demi Tingkatkan Efisiensi dan Keamanan Energi
Dengan demikian, hasil pengukuran elastisitas dapat mencerminkan pentingnya peran listrik sebagai salah satu input produksi industri berorientasi ekspor dalam meningkatkan nilai ekspor sektoral Indonesia, khususnya pada sektor-sektor yang memiliki nilai tambah.
Executive Vice President Keuangan Korporat PLN Teguh Widhi Harsono mengatakan hasil riset tersebut membuktikan pasokan listrik yang andal mampu mendukung aktivitas perekonomian nasional, terutama kegiatan ekspor.
"PT PLN (Persero) terus berkomitmen untuk menyediakan pelayanan listrik yang berkelanjutan dan terjangkau bagi para pelaku industri, khususnya berorientasi ekspor," ujar Teguh.
Baca Juga:
Ada Permintaan Biaya Pemindahan Tiang Listrik, ALPERKLINAS Imbau Konsumen Tanya Langsung Ke PLN
PLN dan LPEI akan terus berkolaborasi serta bersinergi dalam riset-riset bersama guna mendorong ekspor Indonesia dan mendukung produk-produk Indonesia agar mampu bersaing di pasar global serta memperkuat basis perekonomian nasional. Dikutip Antara. [Tio]