WahanaListrik.com | PT PLN (Persero) memastikan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Asahan III senilai Rp 5 triliun beroperasi pada 2024.
Pengoperasian proyek kerja sama antara Jepang dan Indonesia tersebut akan memperkuat keandalan pasokan listrik di Sumatera Utara (Sumut).
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
General Manager PLN Unit Induk Pembangunan (UIP) Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) Octavianus Padudung mengatakan, meski masih dalam suasana pandemi Covid-19, PLN berkomitmen untuk menyelesaikan PLTA Asahan III tepat waktu.
Kehadiran pembangkit berkapasitas 2x87 megawatt (MW) ini akan mendukung upaya pemerintah untuk mempercepat transisi energi.
"Jika mega proyek ini selesai akan dihasilkan daya 174 MW dan keuntungan lainnya bahwa pembangkit menggunakan tenaga air ini sangat efisien dan ramah lingkungan," kata Octavianus.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
Terletak di Kabupaten Asahan dan Kabupaten Toba, Sumatera Utara, PLTA Asahan III merupakan salah satu proyek strategis nasional yang akan mendukung keandalan sistem kelistrikan Sumatera Utara.
"Dengan adanya tambahan pasokan daya, kami semakin siap menyambut para investor yang hendak membangun industri di provinsi Sumatera Utara," ungkapnya.
Pada tahun ini, PLN memulai kontruksi Sungai Asahan dan telah berhasil dialihkan ke sungai bendung pengarah (river diversion channel) sehingga pembangunan bendung gerak (intake weir) dapat segera dilaksanakan.