Manager UPP JBB 2, Budi Ari Wibowo menjelaskan sisi positif pada penggunaan kabel fiber optik. Dengan menggunakan kabel fiber optik, secara tidak langsung PLN melakukan efisiensi biaya, mutu dan waktu.
“Selain itu, dengan adanya sistem pengoperasian yang bersifat remote akan meningkatkan keamanan dari instalasi tersebut serta mengurangi potensi kecelakaan kerja seperti sengatan listrik (electrical shock) karena aspek kesehatan dan keamanan ketenagalistrikan bisa dikontrol dengan maksimal,” jelas Budi.
Baca Juga:
Waspada Banjir, Ini Tips Amankan Listrik saat Air Masuk Rumah
Untuk proyek SUTT 150 kV Teluk Naga Inc terdiri dari 17 tower yang nantinya akan menggunakan 4 sirkit. Progres pembangunan hingga saat ini untuk tahap pondasi dan pendirian tower (erection) sudah selesai 14 dari 17 tower.
Proyek yang terbentang sepanjang 21,2 kilometer sirkit (kms) ini mempunyai tingkat kesulitan masing-masing seperti desain pondasi tower yang perlu perhatian khusus karena didominasi lahan berupa rawa serta tambak, akses jalan untuk pengangkutan material konstruksi yang menantang, dan ketersediaan lahan yang terbatas.
Dengan Sumber Daya Manusia (SDM) yang andal serta penggunaan teknologi yang mumpuni, setiap tantangan dapat diatasi sehingga progres proyek berjalan sesuai jadwal.
Baca Juga:
Era Energi Terbarukan, ALPERKLINAS: Transisi Energi Harus Didukung Semua Pihak
Setelah proses pembangunan proyek ini rampung dan siap dioperasikan, nantinya akan mengalirkan listrik dari GI 150 kV Lontar.
GID 150 kV Teluk Naga II dan SUTT 150 kV Teluk Naga Incomer ini dijadwalkan akan beroperasi pada tahun 2022 sesuai dengan RUPTL PLN Tahun 2021-2030. [Tio]