WahanaListrik.com | Presiden Joko Widodo melakukan peletakan batu pertama (groundbreaking) Kawasan Industrial Park Indonesia (KIPI) di Kalimantan Utara.
"Saya sangat menghargai apa yang sudah dimulai di Tanah Kuning, kabupaten Bulungan, provinsi Kalimantan Utara ini. Saya sangat menghargai inisiatif para investor, para pemilik modal, para CEO yang sudah hadir dan membangun industrinya di sini," kata Presiden Jokowi di lokasi KIPI, Kabupaten Bulungan Kalimantan Utara, Selasa (21/12/2021).
Baca Juga:
20 Oktober 2024: Melihat Nasib Konsumen Pasca Pemerintahan 'Man Of Contradictions'
Ikut hadir dalam acara tersebut antara lain Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, pemilik PT Adaro Energy Tbk Garibaldi Thohir, para pejabat serta para investor yang berasal dari China, Uni Emirat Arab serta dalam negeri.
"Ini yang sering saya sampaikan, yang namanya kita akan memulai transformasi ekonomi Indonesia. Dari yang kita sudah bertahun-tahun bertumpu kepada sumber daya alam, ekspor 'raw material', ekspor bahan-bahan mentah sekarang kita akan masuk kepada hilirisasi, industrialisasi bahan-bahan mentah kita," tambah Presiden.
Menurut Presiden Jokowi, Indonesia saat ini harus sudah mulai ekspor barang setengah jadi atau barang jadi. "Dan yang di Kalimantan Utara ini adalah hampir semuanya barang jadi sehingga memberikan nilai tambah, memberikan 'added value' yang besar bagi negara kita karena kita menjualnya sudah dalam bentuk barang jadi," ungkap Presiden.
Baca Juga:
HUT ke-79 TNI, Ini Pesan Presiden Jokowi ke Prajurit Indonesia
Presiden Jokowi menyebut hal tersebut sebagai lompatan katak.
"Ini sebuah lompatan yang ingin kita lakukan, 'leap frog' yang ingin kita lakukan, dan ini akan kelihatan manfaatnya secara riil 5 sampai 10 tahun yang akan datang akan kelihatan bermanfaat seperti apa, baru kelihatan," tambah Presiden.
Presiden Jokowi juga meminta kepada para menteri, gubernur dan kepala daerah untuk mempersiapkan Sumber Daya Manusia untuk mendukung kawasan industri tersebut. "Karena ini membutuhkan SDM-SDM yang memiliki kualifikasi yang bak, siapkan mulai dari sekarang," ungkap Presiden.