Menurut Presiden Jokowi, dalam masa konstruksi setidaknya membutuhkan sekitar 100 ribu tenaga kerja. "Lalu yang dibutuhkan pada saat operasional, hanya di sini saja, belum anak cucu turunan dari produk yang dihasilkan itu sebanyak 60 ribu (tenaga kerja) dan perkiraan saya lebih dari 200 ribu plus anak cucu turunan dari produk-produk yang dihasilkan," jelas Presiden.
Green Industrial Park adalah kawasan industri yang beroperasi dengan menerapkan teknologi maupun produksi bersih. Kawasan Industrial Park Indonesia di Kalimantan Utara tersebut disebut sebagai kawasan paling luas di dunia dan dimiliki PT Kalimantan Industrial Park Indonesia (KIPI) dan PT Kawasan Industri Kalimantan Indonesia (KIKI) dengan target total luas kawasan adalah 30.000 hektare.
Baca Juga:
20 Oktober 2024: Melihat Nasib Konsumen Pasca Pemerintahan 'Man Of Contradictions'
Kawasan industri itu akan menggunakan energi baru terbarukan sebagai sumber energi utama, dua di antaranya adalah 'hydropower' dan solar panel. Selain itu, daya listrik juga akan ditopang menggunakan bahan bakar gas.
KIPI menelan investasi sebesar 132 miliar dolar AS atau setara dengan Rp1.848 triliun untuk seluruh tahapan konstruksi dan komersialisasi sampai 8 tahun ke depan.
Pendanaan proyek sepenuhnya diberikan oleh swasta tanpa adanya garansi dari pemerintah. Proyek itu juga ditargetkan selesai konstruksi pada 2024 dan operasi bertahap mulai 2023, 2024 hingga 2029.
Baca Juga:
HUT ke-79 TNI, Ini Pesan Presiden Jokowi ke Prajurit Indonesia
Beberapa proyek rencananya akan dibangun dalam kawasan itu, seperti "alumunium smelter", "petrochemical", "electronic alumine", "steel", "new energy battery" 1, "new energy battery" 2, "industrial silicon", "polycrystalline silicon" dan "solar panel". KIPI dikerjakan melalui kerja sama antara Indonesia, China, dan Uni Emirat Arab. [Tio]