WahanaListrik.com | Sebagai bentuk dukungan yang tegas dan jelas terhadap percepatan pembangunan proyek yang tercantum dalam Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2021 (Perpres 87/2021) tentang Percepatan Pembangunan Kawasan Rebana dan Jawa Barat Bagian Selatan; Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia (Marves) mengundang para pemangku kepentingan Nasional dan Daerah melakukan kunjungan lapangan ke lokasi proyek Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Sukabumi 150 MW, di Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Proyek ini dikembangkan oleh UPC Renewables dan perusahaan proyeknya, yaitu PT UPC Sukabumi Bayu Energi.
Baca Juga:
PLN Berhasil Dapatkan Lelang Pembangunan PLTB dengan Tarif Terendah Sepanjang Sejarah
Asisten Deputi Bidang Infrastruktur, Pengembangan Wilayah, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), Djoko Hartoyo menjelaskan, “Proyek PLTB Sukabumi merupakan salah satu Proyek Prioritas dalam Perpres 87/2021 yang direncanakan akan dibangun dengan kapasitas 150 MW.”
Dia berharap Pemerintah Daerah serta seluruh pemangku lainnya dapat mendukung dan berkolaborasi dalam perjalanan pembangunan PLTB Sukabumi 150 MW ini, sehingga dapat terwujud pembangunan energi terbarukan di Kabupaten Sukabumi.
Pada kegiatan lapangan yang dilaksanakan pada tanggal 1 April 2022 ini, UPC Renewables juga berkesempatan untuk menyampaikan kemajuan pengembangan proyek serta kesiapannya untuk memasuki proses pengadaan dan tahapan konstruksi sebagai implementasi dari Peraturan Presiden yang telah menetapkan bahwa Proyek PLTB Sukabumi harus memulai pembangunan pada tahun 2023, hanya 9 bulan lagi, selaras dengan target COD pada tahun 2024 dalam RUPTL 2021- 2030 yang diterbitkan pada bulan Oktober 2021.
Baca Juga:
Indonesia Jajaki Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu
Niko Priyambada, Direktur PT UPC Sukabumi Bayu Energi, mengharapkan agar pemangku kebijakan dapat mendorong agar kapasitas proyek PLTB Sukabumi di RUPTL 2021-2030 dioptimalkan menjadi 150 MW.
Agar dapat memberikan harga yang kompetitif sesuai dengan harga listrik yang berlaku di Pulau Jawa.
Yang tentunya akan juga memberikan penghematan jangka panjang baik bagi PLN maupun Republik Indonesia.
Mempertimbangkan pembangunan berbagai fasilitas seperti Terminal Laut Khusus dan proses transportasi yang rumit untuk membawa komponen turbin dari lokasi Pelabuhan menuju ke lokasi pembangkit.
Sebagai salah satu proyek infrastruktur prioritas penting yang ditargetkan konstruksinya dimulai pada tahun 2023, PLTB Sukabumi 150 MW diusulkan sebagai Proyek PLTB terbesar di Indonesia. Dan telah mendapatkan dukungan yang sangat kuat dari berbagai stakeholder, baik Regional maupun Nasional; serta telah memiliki data angin selama melebihi 8 tahun yang terbukti dan bankable serta studi kelayakan yang mendetail.
Proyek ini juga telah ditetapkan sebagai Proyek Strategis Provinsi Jawa Barat pada 2020 dan direkomendasikan oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, serta didukung oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Sukabumi dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Selain itu, dalam pidato Presiden Jokowi pada peresmian PLTB Sidrap, yang video resminya diunggah di YouTube pada bulan Juli 2018, Presiden Jokowi menyebutkan secara khusus menyebutkan proyek PLTB Sukabumi 150 MW sebagai salah satu PLTB berikutnya yang akan ditambahkan ke Jaringan kelistrikan di Indonesia.
PLTB Sukabumi 150 MW juga mendapat dukungan dari Pemerintah AS berupa kehadiran DFC, lembaga pembiayaan pembangunan dan Lembaga Pemerintah Federal Amerika Serikat yang sebelumnya telah berhasil mendanai PLTB Sidrap 75 MW.
Kehadiran Kenertec, produsen lokal menara angin skala utilitas bersertifikat ISO, melalui perjanjian Kerjasama dengan UPC untuk membangun puluhan menara kincir angin senilai 500 Miliar Rupiah untuk PLTB Sukabumi.
Sebelumnya, kedua perusahaan tersebut telah bekerjasama untuk membangun PLTB Sidrap 75 MW, dan menghasilkan tingkat TKDN yang sangat baik dan berkualitas.
Nilai kontrak yang besar ini diusulkan untuk berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi yang substansial dan membuka peluang bagi produk-produk internasional yang dengan bangga diproduksi di Indonesia untuk digunakan di Indonesia untuk Indonesia.
Sementara itu, promosi PLTB Sukabumi sebagai destinasi wisata baru akan mengintegrasikan keberlanjutan ekonomi, lingkungan, dan budaya bagi masyarakat lokal, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat dan kepada semua pengunjung Geopark Ciletuh Palabuhanratu UNESCO (CPUGGp), baik domestik maupun internasional.
Wakil Bupati Sukabumi sekaligus Ketua Badan Pengelola Geopark Ciletuh Palabuhanratu, H. Iyos Somantri mengatakan, “PLTB Sukabumi dapat menjadikan Geopark Ciletuh Palabuhanratu menjadi destinasi wisata berkelas dunia. Kami berharap seluruh pemangku kepentingan dan masyarakat agar mendukung untuk mensukseskan pembangunan PLTB ini. Hadirnya PLTB di wilayah Georpark Ciletuh Palabuhanratu ini akan meningkatkan ekonomi secara nasional dan khususnya masyarakat lokal di Kabupaten Sukabumi dengan pengembangan pariwisatanya.”
Ditambah lagi, kolaborasi UPC dengan Warrior Group yang merupakan pengembang, pembangun, dan operator spesialis wisata petualangan berskala Internasional yang berbasis di Dubai; bersama dengan Tim Geopark Ciletuh bakal mengeksplorasi bermacam opsi untuk jenis dan lokasi Adventure Sport di lokasi Palabuhanratu Unesco Global Geopark (CPUGGp).
UPC meyakini bahwa rencana besar pembangunan PLTB 150 MW berskala besar di lokasi CPUGGp nantinya tidak hanya akan memberikan energi bersih dan hijau, serta nilai tambah pariwisata di Kabupaten Sukabumi, namun juga menyeimbangkan antara konservasi, pendidikan, dan kesejahteraan ekonomi masyarakat. [Tio]