WahanaListrik.com | Pemprov Sumatra Selatan mengimbau agar PT Supreme Energy Rantau Dedap menjaga kelestarian lingkungan di sekitar wilayah pembangkit listrik tenaga panas bumi atau PTLP Rantau Dedap.
Diketahui, PT Supreme Energy Rantau Dedap telah mengoperasikan PLTP berkapasitas 91,2 megawatt (MW) di Kabupaten Muara Enim.
Baca Juga:
6 Tersangka Korupsi Tambang Diserahkan Kejati Sumsel ke Kejari Lahat
Gubernur Sumsel Herman Deru mengatakan lingkungan di sekitar PLTP perlu diperhatikan, terutama menyangkut kelestarian hutan dan Daerah Aliran Sungai (DAS).
“Kelestarian alam di sana saya minta harus terjaga, ini juga komitmen kita dalam menjaga kelesatrian alam,” ujarnya.
Tak hanya itu, gubernur menginginkan agar hadirnya PT Supreme Energy Rantau Dedap memberikan kontribusi dalam mengurangi angka pengangguran di Sumsel dengan menyerap tenaga kerja lokal.
Baca Juga:
Kasus Pembunuhan dan Pemerkosaan di Palembang: 4 Pelaku di Bawah Umur
"Ya, saya ingin PT Supreme Energi dapat rekrut tenaga kerja lokal di sana,” katanya.
Sementara itu, Direktur Eksekutif PT Supreme Energy Rantau Dedap, Nisriyanto, mengatakan PLTP Rantau Dedap telah beroperasi sejak 26 Desember 2021.
"Sudah beroperasi secara komersial dan dapat menyalurkan listrik sebesar 91,2 MW ke PLN melalui gardu induk Lumut Balai dan selanjutnya masuk ke jaringan utama PLN di Kabupaten Lahat," katanya, Jumat (28/1/2022).
Menurutnya PLTP ini akan disalurkan ke PLN yang terkoneksi dari utara ke selatan itu melewati Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) dengan daya 275 KV.
Adapun yang disalurkan ke gardu induk Lumut Balai 150 KV kemudian disalurkan ke jalur yang terkoneksi sehingga alirannya bisa kemana-mana terutama di daerah sekitar.
"Akan disalurkan ke daerah Muaraenim, Lahat dan Pagaralam sedangkan sisanya akan masuk yang ke koneksi tadi sebesar 275 KV," paparnya.
Hadirnya PLTP menurutnya dapat mendukung tersedianya listrik di Sumsel sehingga akan mendukung kegiatan dan industri lainnya salah satunya dimanfaatkan untuk kendaraan listrik.
Dia mengatakan pembangunan PLTP itu memang dipilih wilayah yang berada di daerah pengunungan dengan ketinggian 2.000 hingga 2.600 mdpl.
Dia melanjutkan bahwa pembangunan PLTP itu telah menelan dana yang cukup besar senilai Rp 10 triliun.
"Ini komitmen kami untuk mengembangkan teknologi pembangkitan yang ramah lingkungan, serta mewujudkan panas bumi di Sumsel," paparnya.
Sementara peresmiannya nanti lanjutnya direncanakan akan dilakukan pada Maret 2022. [Tio]