Listrik.WahanaNews.co | PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) memaparkan pelanggan listrik non subsidi yakni dengan besaran daya listrik 1.300 volt ampera (VA) dan 2.200 VA menggunakan elpiji 3 kg.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan hal tersebut berdasarkan survei yang dilakukan, total pelanggan PLN yang menggunakan elpiji 3 kg adalah 69,5 juta pelanggan.
Baca Juga:
Hitung Mundur Pilgubsu: Bobby-Surya Diprediksi Menang Telak
“Berdasarkan sampling, pelanggan non subsidi dengan daya listrik 1.300 VA dan 2.200 VA 75% pengguna elpiji 3 kg. Sementara jumlah pelanggan PLN yang menggunakan elpiji 3 kg adalah 69,5 juta pelanggan. Jumlah tersebut belum termasuk UMKM,” kata Darmawan dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR RI, beberapa waktu lalu.
Dia membeberkan untuk pelanggan dengan daya listrik 450 VA non DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial) atau keluarga miskin adalah sebanyak 9,59 juta pelanggan, dan untuk daya listrik 450 non DKTS sebanyak 14,75 juta pelanggan, yang mana keduanya 100 persen merupakan pengguna elpiji 3 kg.
Untuk golongan listrik dengan daya 900 VA DTKS, ada sebanyak 8,4 juta pelanggan PLN dan untuk daya 900 VA non DTKS sebanyak 24,4 juta pelanggan yang juga seluruhnya menggunakan elpiji 3 kg.
Baca Juga:
Jelang Pilgubsu 2024: Elektabilitas Bobby-Surya Unggul Jauh
Dia mengatakan, untuk pelanggan dengan daya 1.300 VA terdapat 9,4 juta pelanggan pengguna elpiji dari total pelanggan listrik PLN sejumlah 12,6 juta.
Sementara itu, pelanggan listrik 2.200 VA sebanyak 2,8 juta dari 3,7 juta pelanggan PLN menggunakan elpiji 3 kg.
“Seluruh pelangan subsidi PLN adalah 100% penguna gas elpiji 3 kg, sebanyak 32,7 juta pelangan. Sementara untuk pelanggan 900 VA non DTKS 24,4 juta pelanggan adalah pengguna elpiji 3 kg,” katanya
Hasil survei menunjukkan bahwa pelanggan daya listrik 450 VA menggunakan 2-3 tabung gas elpiji 3 kg per bulan, sementara itu pelanggan 900 VA menggunakan 3-4 tabung elpiji 3 kg dalam sebulan.
Dia juga mengungkapkan dalam upaya transisi ke kompor listrik, pihaknya sulit untuk membedakan mana pelanggan yang mampu dan tidak mampu. Hal ini karena penampilan rumah yang hampir sama.
“Kami melihat berdasarkan data konsumen kelistikan yang kami identifikasi, semuanya adalah penikmat elpiji 3 kg yang merupakan gas bersubsidi. Tapi, secara kasat mata mereka sulit dibedakan, karena penampilan rumahnya (sama),” pungkasnya. [Tio]