WahanaListrik.com | Produsen kendaraan listrik (EV) asal China Geely bersama Xiaomi yang baru terjun ke industri mobil listrik mengajukan proposal kepada pemerintah China untuk meningkatkan jumlah stasiun listrik di sana.
Pasalnya stasiun pengisian listrik menjadi faktor penting dalam pengembangan kendaraan listrik China.
Baca Juga:
Hubungan Politik dan Ekonomi Indonesia-China
CEO Xiaomi Lei Jun dan bos Geely Li Shufu mendorong Beijing untuk tujuan tersebut dalam pertemuan politik tahunan China.
Kedua perusahaan meminta pemerintah untuk mengubah pendekatan dalam hal pengisian listrik utuk EV.
Xiaomi yang memasuki pasar kendaraan listrik pada Maret 2021, telah membangun pabrik EV pertamanya di kawasan pinggiran Beijing. Lei Jun mendorong pemerintah untuk mengembangkan stasiun pengisian daya listrik dan infrastruktur yang menggunakan energi terbarukan.
Baca Juga:
CIA Datangi Prabowo di AS, Ada Apa di Balik Pertemuan Misterius dengan Presiden Indonesia?
“Infrastruktur pengisian daya adalah tulang punggung industri EV,” tulis Lei Jun dalam proposal yang diajukan.
Pasalnya stasiun pengisian listrik yang ada saat ini terbilang masih rendah dan membutuhkan waktu lebih lama ketika melakukan pengisian daya. Sementara itu, Li Shufu menyarankan pemerintah untuk membangun lebih banyak stasiun pertukaran baterai dan tidak perlu menghentikan pengisian daya yang sudah ada. Shufu menilai pertukaran baterai akan meningkatkan efisiensi pengisian dan menurunkan harga pembelian EV.
Saat ini pengisian daya listrik buatan Tesla masih menjadi arus utama bagi kendaraan listrik. Oleh karena itu, pemain di industri tersebut seperti NIO dan Xpeng, serta produsen baterai Contemporary Amperex Technology Co telah meningkatkan upaya untuk mendorong layanan pertukaran baterai.