Menteri BUMN Erick Thohir yang turut menyaksikan penandatangan ini menyatakan kolaborasi investasi ini akan mendukung komitmen pemerintah Indonesia pada Glasgow Climate Pact, yang ditandatangani pada 26th UN Climate Change Conference of the Parties (COP26) tahun lalu.
Dia menjelaskan, Indonesia berkomitmen untuk mencapai nol emisi karbon pada 2060 dan meninggalkan penggunaan batu bara sebagai sumber energi pada 2040.
Baca Juga:
Kementerian Investasi Dapat Hibah Bus Listrik dari Foxconn
Tak luput, Erick pun memuji skema investasi dalam bentuk Build-Operate-Localize (BOL). “Skema ini tidak hanya membawa investasi dan multiplier effects kepada UMKM dan perusahaan lokal, namun juga akan meningkatkan kemampuan tenaga kerja Indonesia dengan adanya riset dan pengembangan (R&D) serta transfer pengetahuan dan teknologi kendaraan listrik,” kata Erick.
Chairman Foxconn Liu Young-Way dalam kesempatan tersebut mengapresiasi komitmen Indonesia terhadap masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.
Baginya, tidak ada waktu yang lebih tepat bagi Foxconn untuk memulai berinvestasi di Indonesia.
Baca Juga:
China Lockdown, Foxconn Setop Operasi 2 Pabrik iPhone
“Dengan menandatangani MoU ini, kami ingin berkontribusi terhadap visi Indonesia dalam mengembangkan ekosistem energi baru untuk EV lokal mereka dan pasar energi terkait. Kami berharap dapat berbagi platform terbuka untuk kendaraan listrik (atau dikenal sebagai “platform MIH”) dan model bisnis BOL (Build-Operate-Localize) kami dengan perusahaan lokal Indonesia,” ungkap Liu.
Nota Kesepahaman ini juga menunjukkan komitmen Gogoro terhadap inisiatif transportasi berkelanjutan.
Selain itu juga menunjukkan dukungan bagi pengembangan ekosistem transportasi terbuka di Indonesia.