Sejalan dengan roadmap pemerintah melalui Peraturan Menteri Perindustrian No. 27 tahun 2020 mengenai Spesifikasi teknis, Roadmap Electric Vehicle dan Perhitungan tingkat kandungan lokal.
Melalui peraturan tersebut, pemerintah menargetkan produksi Battery Electric Vehicle (BEV) pada tahun 2030 dapat mencapai 600 ribu unit untuk roda 4 atau lebih, serta 2,45 juta unit untuk roda 2.
Baca Juga:
PLN Siap Dukung Ekosistem Molis Tumbuh Subur di Tanah Air
Menyambut Indonesia terpilih menjadi Presidensi G20 tahun 2022, salah satu fokus utama yang menjadi pembahasan di KTT G20 yakni perubahan iklim.
Dalam diskusi di KTT anggota G20 akan memantau komitmen tiap negara menurunkan emisi karbon dan pendanaannya.
Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo menyatakan Indonesia berupaya membangun tata kelola dunia yang lebih adil dan berupaya memperkuat solidaritas dunia mengatasi perubahan iklim dan pembangunan berkelanjutan.
Baca Juga:
PT PLN Catat Transaksi PEVS 2023 Mencapai Rp289 Miliar
Mengutip dari laman Sekretariat Presiden, pada saat menghadiri KTT G20 di Roma, Italia, Jokowi menyatakan Indonesia memilih bekerja memenuhi komitmen terkait Nationally Determined Contribution (NDC). Disebut Jokowi, Indonesia sejauh ini sudah berada di track yang benar.
"Indonesia juga targetkan net zero emission tahun 2060 atau lebih awal dengan dukungan internasional," ungkap Jokowi.
Menindaklanjuti tujuan pemerintah untuk “Recover Together, Recover Stronger” pada G20, diharapkan kehadiran PEVS di tanah air dapat berkontribusi dalam meningkatkan knowledge mengenai BEV pada masyarakat, serta mendukung berbagai program yang dicanangkan oleh pemerintah salah satunya fokus terhadap zero emission carbon pada tahun 2060 seperti yang diberitakan Pikiran Rakyat. [Tio]