WahanaListrik.com | Rasio energi baru terbarukan (EBT) terus ditingkatkan dalam produksi listrik.
PT Pembangkit Jawa Bali (PJB) pun menggenjot rasio cofiring di Unit Pembangkitan (UP) Paiton 1 dan 2.
Baca Juga:
Buat Rencana Ketenagalistrikan, ALPERKLINAS Apresiasi Pemerintah Targetkan Interkoneksi Jaringan Listrik Internal dan Antarpulau Seluruh Indonesia
Pelaksana Harian General Manager UP Paiton 1-2 Anggoro Hadi Novianto mengatakan, upaya peningkatan rasio EBT sebenarnya bukan hanya dari pembangunan pembangkit listrik energi alternatif.
Namun, penggunaan bahan baku alternatif di pembangkit existing juga menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan listrik yang lebih hijau.
“Kami adalah pelopor komersialisasi cofiring biomassa dengan menggunakan sawdust (serbuk kayu, Red). Karena itu, kami terus berupaya untuk menjadi yang terdepan dalam bidang tersebut,” ujarnya dalam media tour, Jumat (4/2/2022).
Baca Juga:
PLN Suplai Listrik Hijau, PT Inecda Plantation Serap 592 Unit REC
Sejak komersialisasi pada Juni 2020, UP Paiton 1-2 sudah mendekati target bauran 5 persen.
Pada akhir tahun lalu sudah mencapai 4,4 persen dari total kapasitas input pembangkit sebesar 275 ribu ton. Capaian itu jauh jika dibandingkan rasio biomassa pada 2020 yang hanya 0,41 persen.
Selama ini UP Paiton 1-2 mendapatkan bahan baku biomassa itu dari pengepul sawdust pohon sengon di wilayah Probolinggo, Bondowoso, Jember, dan Lumajang.