Dari PLTN ini, 70 megawatt listrik dihasilkan dan didistribusikan ke Chaun-Bilibino di Chukotka, sejak Desember 2019.
Pasokan listrik itu telah memenuhi 20 persen kebutuhan listrik Chaun-Bilibino dan menjadi sumber energi utama setelah PLTN Bilibino.
Baca Juga:
Gaji Rp39 Juta Tak Sebanding, Eks Marinir RI Mohon Ampun Lantaran Gabung Perang Rusia
PLTN apung ini memiliki dua reaktor KLT-40S dengan daya masing-masing 35 mW. Russia Beyond melaporkan, dengan PLTN itu rakyat Pevek bisa menikmati fasilitas air panas dan pemanas.
Berbeda dengan penggunaan tenaga nuklir biasa, PLTN terapung ini melakukan transfer panas langsung dari reaktor di atas kapal.
Sistem yang digunakan adalah water loop dan mampu menangkap air yang terkontaminasi dengan partikel radioaktif di pembangkit listrik.
Baca Juga:
Prabowo Kritik Ketergantungan ASEAN ke Kekuatan Global, Tawarkan Jalan Ekonomi Tengah
Energi panas juga dikirim ke jaringan pipa di penjuru kota. [Tio]