WahanaListrik.com | Thorcon Power Indonesia, perusahaan pengembang nuklir pada tahun pertengahan 2022 menargetkan seluruh kajian yang diminta pemerintah sudah selesai dan harapannya akan diajukan sebagai konsideran proposal PLTT untuk dijadikan Proyek Strategis Nasional PSN).
Thorcon Power akan mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Thorium (PLTT) di Indonesia sebagai Independent Power Producer (IPP) tanpa Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dengan target harga jual listrik yang bersaing dengan pembangkit listrik batu bara.
Baca Juga:
Jepang Tegaskan Pelepasan Air Olahan ALPS Fukushima Penuhi Standar Keamanan Internasional
Dalam rangka penelitian, pengembangan serta persiapan implementasi, Thorcon Power Indonesia sebelumnya telah melakukan kerjasama dengan tiga Perguruan Tinggi Negeri (PTN), yakni Universitas Sebelas Maret (UNS), Universitas Bangka Belitung (UBB) dan Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan berbagai tujuan kerjasama.
Bob S. Effendi, Chief Operation Thorcon Power, menjelaskan beberapa kajian yang akan diberikan antara lain survey penerimaan masyarakat dan program sosialisasi; kajian nuklir sebagai energi ramah lingkungan; kajian sistem keselamatan; feasibility study kelistrikan, grid study, survey tapak; kajian TKDN dan peta jalan industri nuklir; kajian ekologi dan daya dukung lingkungan pulau yang akan di pakai sebagai tapak; dan peta jalan implementasi PLTT.
“Saya rasa sangat tepat PLTT bisa masuk grid pada 2030 sebagaimana tertera dalam rencana peta jalan net zero Bapennas yang menetapkan PLTN pertama masuk 2030 dengan total 18% pada 2060 sehingga untuk dapat menjadi komponen penting transisi energi menggantikan batu bara,” kata Bob, Rabu (5/1/2022).
Baca Juga:
Utusan China Serukan Pengawasan Internasional atas Pembuangan Nuklir PLTN Fukushima
Ia mengutip pernyataan Presiden Joko Widodo dalam pidato pembukaan EBTKE Connex 2021 bahwa rencana transisi energi tidak boleh membebani rakyat dengan menaikan tarif listrik atau membebani negara dengan subsidi feed in tarif.
“Dan mengingat pula saat ini terjadi krisis pasokan batu bara dimana Presiden juga menegaskan untuk mencari solusi permanen masalah ini,” ujar Bob.
Ia menyatakan, PLTT sebagai pembangkit energi bersih yang dapat beroperasi setiap saat dengan keekonomian bersaing dengan batu bara dapat menjawab kedua concern presiden tersebut sebagai solusi permananen menghindari efek volatilitas harga energi dan transisi energi tanpa subsidi APBN.