WahanaListrik.com | Belakangan tren penggunaan kendaraan listrik di dunia, termasuk di Indonesia semakin menguat.
Munculnya sejumlah merek otomotif yang memasarkan kendaraan listrik jadi salah satu indikatornya.
Baca Juga:
Uni Eropa Berlakukan Tarif Tinggi Mobil Listrik Buatan China
Meski begitu, tren penggunaan kendaraan listrik rupanya tidak baru kali ini terjadi. Mobil dan motor listrik disebut-sebut sudah banyak beredar pada dekade 1900-an.
Hal ini diungkap oleh Muhammad Nur Yuniarto, Ketua Laboratorium Mobil Listrik Nasional ITS (Institut Teknologi Sepuluh Nopember), dalam webinar yang disiarkan Youtube LBMM ITS, Sabtu (29/5/2021).
Nur mengatakan, ketika produksi BBM belum berkembang, para insinyur sudah banyak menciptakan kendaraan listrik.
Baca Juga:
Neta Luncurkan Model Ketiga Mobil Listrik di Indonesia, Dukung Pengurangan Emisi Karbon
Namun penggunaan kendaraan listrik secara perlahan tergantikan dengan mesin bakar internal, yang mengalami peningkatan penjualan sejalan dengan berkembangnya teknologi pengolahan minyak bumi.
“Jadi bukan Tesla yang pertama kali mengkomersialisasikan kendaraan listrik, tapi justru sudah ada di awal-awal tahun 1900-an, kendaraan listrik di Amerika dan Eropa sana sudah cukup banyak,” ujar Nur.
“Ini bukan teknologi yang baru. Tapi merupakan improvement dari teknologi lama, yang dulu pernah dibuat di sektor transportasi,” kata dia.
Nur juga menambahkan, teknologi kendaraan listrik saat ini sudah berkembang pesat dibandingkan zaman dulu. Akan tetapi, penggunaan kendaraan ramah lingkungan ini tetap memiliki tantangannya sendiri.
“Saat ini yang menjadi tantangan utama kendaraan listrik adalah bagaimana mengecilkan volume baterai tanpa harus mengorbankan range atau jarak tempuh,” ucap Nur.
“Tantangan kendaraan listrik saat ini juga bagaimana kita bisa me-recharge ulang baterai dengan cepat, secepat kalau kita mengisi bensin. Itu juga salah satu hambatan atau tantangan orang beralih ke kendaraan listrik,” tuturnya.
Walau demikian, ia tetap meyakini ke depannya kendaraan listrik bakal jadi pilihan masyarakat dalam melakukan mobilitas.
“Kalau saya prediksi, semua sektor transportasi akan beralih ke listrik. Baik itu kendaraan roda empat, maupun roda dua, dan kita saat ini sedang dalam masa peralihan itu,” kata Nur.
“Jadi perkiraannya tahun 2040, sekitar 50 persen kendaraan listrik akan berada di muka bumi, dari total seluruh kendaraan yang ada di dunia,” ujarnya. [Tio]