WahanaListrik.com | Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) berharap kenaikan tarif dasar listrik ditunda sampai masa pemulihan industri tuntas.
Direktur Eksekutif Aprisindo Firman Bakrie mengatakan selama masa pandemi, industri sudah cukup terbebani dengan biaya operasional yang membengkak, seperti penyelenggaraan protokol kesehatan, ongkos logistik, dan lain-lain.
Baca Juga:
Geger Vern's Holdings Jual Sepatu Berlogo Mirip Lafaz Allah
Menurut Firman, kenaikan harga energi dapat menekan pertumbuhan industri pada tahun ini.
"Dalam konteks itu, pasti berdampak walaupun kita paham sekali dengan kondisi krisis energi yang pada akhirnya masuk ke Indonesia juga. Ini juga kami berharap ada win-win solution, kalau bisa jangan pada masa recovery ini," kata Firman saat dihubungi, Senin (10/1/2021).
Selain itu, dampaknya juga dapat menurunkan daya saing yang sudah meningkat sepanjang tahun lalu. Firman mengatakan selama pandemi, daya saing alas kaki dalam negeri justru meningkat yang diindikasikan oleh lonjakan volume ekspor.
Baca Juga:
Seludupkan Sabu di Sepatu, Dua Calon Penumpang Pesawat Tujuan Jakarta Ditangkap Petugas Avsec KNIA
Adapun, yang dinilai sensitif terhadap dampak kenaikan harga energi saat ini adalah pasar domestik dimana daya beli masyarakat masih belum stabil.
Terlebih, industri saat ini tengah mempersiapkan pasar Lebaran yang pada tahun lalu belum dapat dimaksimalkan karena masih adanya pembatasan pergerakan.
"Kita masih sedikit beruntung punya sedikit waktu dibandingkan dengan negara-negara lain yang sudah mengalami krisis energi. Akan tetapi di sisi lain, kita sedang masa recovery untuk pasar domestik, ini kan perlu kita tumbuhkan," jelasnya.