Perbedaan listrik prabayar dan pascabayar hanya di metode pembayarannya saja. Tarif per kWh prabayar dan pascabayar tetap ditentukan oleh golongan listriknya,” tulis PLN di akun Twitter resminya pada 2020 silam.
PLN mengatakan masyarakat yang menggunakan listrik prabayar bisa mengontrol penggunaannya sesuai dengan kebutuhan. Dengan begitu, pengguna listrik prabayar bisa lebih irit atau hemat.
Baca Juga:
Lewat Aksi Zero Waste Warriors, 18 Ribu Volunteer PLN Berhasil Kumpulkan 170,80 Ton Sampah
Berbeda dengan pengguna listrik pacabayar.
Di mana mereka bisa saja memperoleh tagihan listrik yang mengagetkan karena penggunaannya tidak terkontrol dengan baik.
Sementara itu, dalam sebuah penelitian skripsi Universitas Muhammadiyah Surakarta yang berjudul Analisis Perbandingan Konsumsi Listrik Prabayar dengan Pascabayar di Singopuran Kelurahan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, pelanggan PLN prabayar justru lebih hemat dibandingkan PLN pascabayar.
Baca Juga:
Presiden Prabowo Resmikan 55 Proyek Pembangkit EBT, Termasuk Program Lisdes PLN di Berbagai Wilayah Indonesia
Dijelaskan dalam penelitian tersebut, pelanggan listrik 450 VA prabayar lebih hemat dibandingkan pascabayar.
Pelanggan 450 VA pascabayar harus membayar Rp 73.214 per bulannya, sedangkan prabayar hanya Rp 68.714.
Sama halnya dengan 450 VA, pelanggan listrik prabayar 900 VA prabayar lebih hemat 2,7 persen dibandingkan pascabayar.