Indonesia dan negara-negara di kawasan Asia Tenggara (ASEAN) sendiri, kata Djoko, selama ini sudah terjalin kerja sama dengan membangun jaringan gas dan Trans ASEAN Power Grid.
"Kerja sama itu untuk jaringan listrik untuk ketahanan energi listrik negara-negara ASEAN, sehingga kalau kita kekurangan listrik dan mereka kelebihan, maka mereka akan mengirimkan listriknya ke kita, atau sebaliknya," jelas Djoko.
Baca Juga:
Hadir Pada General Annual Meeting di Dakar Senegal Tahun 2014, Awal Bergabungnya ALPERKLINAS Ke FISUEL International
Kendati demikian, kata Djoko, terkait jaminan pengembalian investasi yang sudah ditanamkan, diperlukan adanya kepastian permintaan energi listrik di sistem Singapura dan dalam jangka waktu kontrak.
Menurutnya, badan usaha juga harus memperhatikan syarat dan ketentuan perjanjian kerja sama di kedua belah pihak.
Dia juga mengingatkan agar badan usaha yang terlibat harus memahami regulasi, baik dari sisi Singapura maupun Indonesia, khususnya terkait dengan masalah energy market authority (EMA), sehingga meminimalisir risiko permasalahan kontrak di masa depan.
Baca Juga:
Dukung Sektor Pariwisata, PLN Distribusi Jakarta Listriki Hotel Travello
"Indonesia, Asia, dan dunia itu akan menyepakati Paris Agreement dan mendukung net zero emission, transisi energi di 2060 atau lebih cepat. Jadi, ini kerja sama yang saling menguntungkan kedua belah pihak (Indonesia dan Singapura)," jelas Djoko. [Tio]