Listrik.WahanaNews.co | China Renewable Energy Engineering Institute (Creei) menggandeng PLN untuk dorong penggunaan energi terbarukan.
Kedua belah pihak sepakat untuk meningkatkan capacity building untuk pengembangan energi terbarukan di Indonesia.
Li Sheng, Direktur Jenderal Creei mengatakan bahwa kerja sama kami dengan PLN diawali oleh rekomendasi dari Bank Dunia yang menekankan besarnya potensi Indonesia dalam pengembangan energi terbarukan.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
“Pada komunikasi selanjutnya, kami sepakat untuk menjalin kerja sama dalam bidang peningkatan capacity building bagi pengembangan energi terbarukan di Indonesia," katanya dalam keterangan resmi KBRI Beijing, Kamis (14/7/2022).
Baru-baru ini Duta Besar RI Beijing Djauhari Oratmangun didampingi Fungsi Ekonomi dan Pejabat Investasi menyaksikan penandatanganan MoU kerja sama bidang Pembangunan Kapasitas Pengembangan Energi Terbarukan antara China Renewable Energy Engineering Institute (Creei) dengan PLN.
Penandatanganan dilakukan oleh Gong Heping, Deputi Direktur Jenderal Creei. PLN sebelumnya telah melakukan penandatangan serupa. Creei akan memberikan bantuan teknis komprehensif untuk pengembangan teknologi low carbon, hydropower hingga carbon trading.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
Li Sheng menuturkan Creei dengan senang hati memberikan bantuan teknis yang komprehensif di bidang-bidang khusus seperti sharing pengembangan teknologi low-carbon, hydropower berkelanjutan, sertifikat green power dan berbagai platform untuk carbon trading.
Dubes Djauhari menambahkan Indonesia dan Tiongkok memiliki target untuk mencapai netralitas karbon pada tahun 2060, sehingga kerja sama kedua negara dalam bidang pengembangan energi terbarukan merupakan sinergi yang sangat positif.
“Isu transisi energi juga menjadi salah satu prioritas utama dalam presidensi Indonesia di G20 tahun ini," katanya.