Selain itu, tercatat sejumlah pengusaha telah menyampaikan minatnya untuk melakukan kerja sama dengan perusahaan-perusahaan Indonesia yang berpartisipasi pada FIDAK.
“Dengan kualitas dan harga yang bersaing, produk Indonesia berpotensi besar untuk sukses di pasar Afrika Barat. Terlebih adanya sertifikasi halal pada produk makanan dan minuman olahan Indonesia semakin memperkuat daya saing untuk pasar kawasan dengan mayoritas penduduk Muslim ini,” ujar Dindin.
Baca Juga:
Hadir Pada General Annual Meeting di Dakar Senegal Tahun 2014, Awal Bergabungnya ALPERKLINAS Ke FISUEL International
Meskipun terdapat sejumlah tantangan, khususnya terkait kondisi pandemi Covid-19, sejumlah perusahaan Indonesia tetap antusias berpartisipasi secara langsung pada pameran kali ini.
Adapun sejumlah perusahaan Indonesia lainnya akan turut berpartisipasi secara virtual pada sesi pertemuan bisnis yang akan diselenggarakan pada 9 Desember mendatang dan telah mengirimkan materi promosi serta contoh produk.
Perusahaan-perusahaan yang berpartisipasi secara langsung pada pameran FIDAK tahun ini antara lain PT WIMA, PT Sidomuncul Tbk, dan PT Laila Ndiaye Prima.
Baca Juga:
Faye Resmi Dilantik Jadi Presiden Kelima dan Termuda Senegal
Sementara perusahaan yang berpartisipasi secara virtual antara lain PT Dirgantara Indonesia, PT PINDAD, PT WIMA, PT Karya Hidup Sentosa, CV Cimandala Makmur Sejahtera, PT Bahana Selaras, PT Rodamas Inti Internasional, PT Mayora Indah, Afifarma, PT Don Artha Makmur, dan Tirta Ayu Spa.
Diharapkan melalui partisipasi pada FIDAK kali ini, KBRI Dakar dapat semakin memperkenalkan kemajuan dan potensi besar Indonesia kepada masyarakat Afrika Barat, tidak hanya di bidang ekonomi, tetapi juga di bidang teknologi, pendidikan, budaya, hingga pariwisata. [Tio/Antara]